PT KAI Tanjungkarang Tinjau Aset di Srengsem
Teraslampung.com– PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjung Karang Lampung meninjau ke lokasi aset PT KAI yang berada di daerah Srengsem Panjang, Bandar Lampung, Rabu (29/8/2018). Aset tersebut berada diPelabuhan Srengsem yang sudah puluha...

Teraslampung.com– PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divre IV Tanjung Karang Lampung meninjau ke lokasi aset PT KAI yang berada di daerah Srengsem Panjang, Bandar Lampung, Rabu (29/8/2018).
Aset tersebut berada diPelabuhan Srengsem yang sudah puluhan tahun tak difungsikan dengan satu dermaganya yang tampak mulai rusak di beberapa bagian.
Sementara lahan pelabuhan ini terbilang cukup luas yaitu mencapai 27.745 meter persegi. Di lahan tersebut juga ada beberapa gedung tua yang sudah lama tak difungsikan.
Kondisi gedung gedung ini juga tampak tak terawat. Gedungnya sudah rusak parah, seperti bagian dinding dan atap yang lapuk dan jebol dimakan usia. Di lahan yang terbilang cukup luas ini juga banyak pohon-pohon tua yang rindang.
Sayangnya, lokasi yang terbilang strategis ini tertutup untuk umum. Tak digunakan untuk keperluan operasional PT KAI ataupun disulap jadi lokasi wisata yang dapat dimanfaatkan warga sekitar Panjang.
Deputi PT KAI divre IV Tanjung Karang Asdo Artriviyanto mengatakan, aset pelabuhan ini merupakan hasil tukar guling dengan PT Pelindo Panjang pada tahun 1971 lalu. Sebelumnya, aset ini adalah milik Pelindo. Namun setelah ditukar guling, aset ini justru jadi tidak difungsikan dengan optimal.
Terakhir, kata Asdo, gedung-gedung di lokasi ini dulubya pernah berfungsi sebagai lokasi pusat pendidikan dan latihan (Pusdiklat) bagi pegawai PT KAI. Namun perlahan, Pusdiklat ini pun ditinggalkan.
“Ini dulunya pusat pendidikan karena waktu itu Lampung bagian PT KAI Divre III Palembang, disini Sub divre,” kata dia.
Dijelaskannya, dahulu pelabuhan ini merupakan pelabuhan yang sangat ramai digunakan untuk angkutan barang (kargo). Sementara untuk angkutan orang kebanyakan ke Pelabuhan Panjang.
“Dulu dari Merak langsung ke sini, tapi untuk kapal kargo. Kalau kapal penumpang kesana (Panjang) karena terintegrasi dengan kereta api. Sampai sekarang kan masih ada stasiunnya di Pelabuhan Panjang, relnya juga masih ada,” jelas dia.
Manager Humas PT KAI Tanjung Karang Sapto Hartoyo menambahkan, pihaknya berencana akan kembali mengelola aset ini. Lokasi ini direncanakan jadi tempat pengembangan angkutan PT KAI. Namun Sapto belum merinci seperti apa peruntukannya.
“Ini akan kita kembangkan lagi. Kemungkinan untuk angkutan batubara. Aset ini memang ditukar guling sudah lama sekali tahun 1971 lalu,” katanya.