Pemprov akan Hibahkan Tanah 150-an Hektare untuk Pengembangan Unila
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Gubernur Lampung Ridho Ficardo menegaskan dengan potensi dan kapasitas yang dimilikinya selama ini, Universitas Lampung sudah saatnya untuk dikembangkan. Terkait hal itu, Gubernur berjanji akan menghibahkan tan...

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Gubernur Lampung Ridho Ficardo menegaskan dengan potensi dan kapasitas yang dimilikinya selama ini, Universitas Lampung sudah saatnya untuk dikembangkan. Terkait hal itu, Gubernur berjanji akan menghibahkan tanah sekitar 150 hingga 200 hektare untuk pengembangan Unila.
“Pemprov akan memberikan tanah sekitar 150- 200 hektare untuk Unila, sekitar 3 kali luas Unila saat ini yang hanya sekitar 50 hektare. Ini penting karena kaum cendikia dan intelektual harus menjadi garda utama memncerdaskan provinsi Lampung ke depan,” kata Ridho Ficardo, saat memberikan sambutan pada acara Kuliah Umum Panglima TNI Gatot Nurmantyo di Gedung Serba Guna (GSG) Universitas Lampung (Unila) yang dihadiri 5000-an Mahasiswa, Selasa (26/4/2016).
Ridho mengatakan Unila semakin tumbuh, sebagai Universitas terbesar di Lampung, mahasiswa terbanyak, dan perlahan mulai menjadi Universitas terbaik di Sumatera. Dengan potensinya itu, kata Ridho, kapasitas dan kualitas Unila sudah saatnya ditingkatkan.
Terkait pembangunan di Lampung, kepada Panglima TNI Gubernur Ridho secara langsung meminta kepada Panglima TNI agar Bandara Gatot Subroto di Way Kanan bisa menjadi bandara komersial. Menurut Gubernur hal itu sangat bermanfaat untuk menambah pintu kedatangan ke Provinsi Lampung yang akan mempengaruhi peningkatan kunjungan wisata dan investasi.
Menurut Gubernur, Lampung memiliki keunggulan strategis- komparatif yang terus dipacu dan dimaksimalkan menjadi keunggulan kompetitif. Namun,kata dia, keunggulan strategis memiliki tantangan keamanan yang lebih kompleks.
“Untuk itu kami memohon dukungan dari keamanan dari Panglima terutama di tiga bukaan laut yang dimiliki Lampung, yaitu di barat, timur, dan selatan. Tidak mungkin pembangun bisa terlaksana tanpa rasa aman dan situasi yang kondusif.” Terangnya.
Sementara itu, dalam kuliah umumnya, Panglima TNI memaparkan tentng mengenai teori pertumbuhan manusia, kebutuhan energi, dan pangan di dunia.
Menurut Panglima TNI, pada tahun-tahun selanjutnya negara-negara subur di sekitar ekuator yang akan menjadi sasaran dari berbagai negara, setelah cadangan energi terutama di Timur Tengah habis.
“Untuk itu harus ada kewaspadaan bagi Indonesia terutama generasi penerus,” kata Panglima TNI.
Kuliah umum Panglima Gatot juga diisi dengan sesi tanya jawab.
Acara dihadiri 5.000 ribuan mahasiswa, Forkopimda Lampung, bupati dan walikota di Lampung, akademikus, tokoh masyarakat, tokoh , serta para veteran.