Pembangunan Dua Sekolah yang Diterjang Proyek Tol Bakauheni-Terbanggi akan Ditanggung Kemenpura
Ilustrasi jalan tol BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) akan menanggung semua biaya pembangunan dua sekolah yang dilalui jalur Jalan Tol Bakauheni-Terbanggibesar. Dua sekolah...
| Ilustrasi jalan tol |
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemenpupera) akan menanggung semua biaya pembangunan dua sekolah yang dilalui jalur Jalan Tol Bakauheni-Terbanggibesar. Dua sekolah itu yakni SD Negeri 2 Batanghari Ogan dan SMK Negeri 1 Tegineneng, Kabupaten Pesawaran.
“Pastinya semua anggaran akan ditanggung oleh Kemenpupera,” kata Tauhidi, Ketua Tim II persiapan pembebasan lahan Tol ruas Tegineneng-Terbanggibesar, Kamis (26/3).
Menurut Tauhidi, meskipun anggaran sudah ditanggung oleh pemerintah pusat, namun pengerjaannya akan diserahkan ke pemerintah kabupaten. Sebab, Kemenpupera fokus membangun Jalan Tol Sumatera.
Tauhidi memastikan, sebelum ada pengganti dua sekolah itu, maka Kemenpupera dan PT Hutama Karya selaku pengembang tidak akan melakukan penggusuran. “Agar anak didik tidak dirugikan, harus ada sekolah dulu baru dipindahkan,” ujar dia.
Terkait fasilitas umum dan fasilitas sosial yang akan dilalui jalur jalan tol, tim sudah berkoordinasi dengan Bupati kabupaten Pesawaran.
“Ya, kita tetap menggunakan masterplan jalur yang dibuat oleh pihak PT Hutama Karya selaku pengembangnya,” kata Tauhidi.
Dikatakannya, berdasarkan laporan Edyson, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Kemenpupera Bupati Pesawaran Aries Sandi Dharma Putra tidak mempersoalkan itu.
“Kata Pak Bupati, suruh jalan terus sesuai dengan ketentuan. Jadi, kami tetap menggunakan jalur sesuai yang telah ditetapkan, dan nantinya fasilitas umum tersebut akan diganti,” jelas dia.
Sementara untuk mengejar target penananam tiang pancang (ground breaking) pada April 2015 mendatang, menurut Tauhidi Tim Persiapan Pembebasan Lahan JTS wilayah ruas Bakauheni-Terbanggibesar terus bekerja.
Saat ini Tim II yang dipimpin Tauhidi sudah melakukan tahap kedua pengukuran jalur Jalan Tol Lampung. “Kita sudah masuk pengukuran ROW (lebar jalan/kiri-kanan Tol), yang dibarengi dengan centerline (pematokan),” kata dia.
Dijelaskan dia, untuk pengukuran ROW di Kabupaten Pesawaran mencapai 10 kilometer, sementara di Kabupaten Lampung Tengah sepanjang 7 kilometer. “Target penyelesaian pengukuran kita tetap 30 Maret,” tegas Tauhidi.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Lampung ini menyatakan ground breaking Tol Lampung ini tetap dilakukan di Bakauheni, Lampung Selatan. Sebab, lahan yang digunakan sepanjang 1 kilometer sudah mendapat persetujuan dari pihak ASDP dan mantan Gubernur Lampung Sjachroedin ZP.
Menurut dia, Gubernur Lampung M. Ridho Ficardo juga telah mengusulkan ground breaking ini kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.
“Pak Gubernur sudah berkordinasi dengan Menteri PU, nanti usulan ground breakin di Bakauheni ini disampaikan langsung ke Presiden oleh kementerian PU,” katanya.













