Pelecehan Seksual Massal pada Malam Tahun Baru Picu Sentimen Antipengungsi di Jerman
Stasiun Kereta Api Koln, Jermab (dok DW/dpa) KOLN, Teraslampung.com — Perayaaan malam tahun baru 2016 lalu di Koln. Jerman, menjadi horor dan tragedi bagi para wanita yang jadi korban pelecehan seksual. Pada malam yang semestinya jadi...
| Stasiun Kereta Api Koln, Jermab (dok DW/dpa) |
KOLN, Teraslampung.com — Perayaaan malam tahun baru 2016 lalu di Koln. Jerman, menjadi horor dan tragedi bagi para wanita yang jadi korban pelecehan seksual. Pada malam yang semestinya jadi pesta yang indah itu, belasan perempuan digerayangi dan dilecehkan oleh pemuda yang diidentifikasi sebagai ‘berwajah Arab’. Jumlah pelakunya Insiden tersebut memicu lagi perdebatan sengit mengenai pengungsi.
Media Jerman, Deutsche Welle (DW) melaporkan menjelang pergantian tahun, saat ribuan berpesta di
depan stasiun kereta kota Köln, Jerman, aroma petasan dan kembang api
menggelayut di udara, saat itulah terjadi teriakan dan
isak tangis perempuan yang sayup sayup terdengar dari kerumunan massa.
Anggota kepolisian yang
bergegas, mendapati beberapa remaja perempuan yang menjadi korban
“kejahatan dengan dimensi yang belum pernah kami lihat sebelumnya,”
tutur Menteri Kehakiman Jerman, Heiko Maas beberapa hari kemudian.
Mereka, perempuan muda di awal usia 20-an, dikerubungi oleh belasan
hingga puluhan laki-laki berparas timur. Tas, ponsel dan benda berharga
lain dirampas. Tubuh mereka “digerayangi”. Seorang mengaku “celana
dalamnya dibuka paksa”. Yang lain masih dirawat karena “diperkosa”.
Sampai berita ini diturunkan sudah hampir 100 pengaduan pelecehan
seksual dan perampasan harta benda masuk ke kantor polisi Köln.
“Apa yang mereka alami adalah horror,” tutur seorang polisi kepada media.
Berbagai keterangan saksi mata menyebut pelakunya adalah laki-laki bertampang Arab yang diduga kuat berasal dari Afrika Utara dan berjumlah 300 hingga 500 orang . Kebanyakan dalam kondisi mabuk. Setelah saling melempar petasan, mereka lalu berpencar dalam grup besar buat mencari korban dalam temaram malam tahun baru.
Kejahatan terorganisir
Menteri Kehakiman Maas menyebut apa yang terjadi di Köln pada malam pergantian tahun itu “kejahatan yang terorganisir”. Kanselir Angela Merkel mendesak kepolisian agar secepat mungkin “menyeret mereka ke pengadilan, dan menghukum berat. Terlepas dari latarbelakang negara asalnya.”
Kanselir Merkel berupaya membatasi insiden di Köln pada sisi hukum semata, karena asal usul pelaku justru sedang memicu perdebatan sengit tentang pengungsi di Jerman. “Lama menjadi tabu, tapi kita harus mulai membahas norma dominasi lelaki di dalam tradisi Muslim yang melegitimasi kekerasan ,” tulis Bekas Menteri urusan Perempuan Jerman, Krstina Schröder di Twitter.
Sumber: dw.com



