Menhan Ryamizard Ryacudu Kunjungi Pindad dan PT DI

Ryamiard Ryacudu BANDUNG, Teraslampung.com — Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu melakukan kunjungan kerja ke Bandung, Senin (10/10/14). Kunjungan diawali ke Sekolah Komando (Sesko) TNI di Jl. Mar...

Menhan Ryamizard Ryacudu Kunjungi Pindad dan PT DI
Ryamiard Ryacudu

BANDUNG, Teraslampung.com — Menteri Pertahanan Republik Indonesia, Jenderal (Purn) Ryamizard Ryacudu melakukan kunjungan kerja ke Bandung, Senin (10/10/14). Kunjungan diawali ke Sekolah Komando (Sesko) TNI di Jl. Martanegara 11, Bandung, dilanjutkan ke PT. Pindad dan PT. Dirgantara Indonesia (PT DI).

Di Sesko TNI, Menhan memberikan pembekalan tentang bidang pertahanan kepada Pasis (Perwira Siswa) Dikreg (Pendidikan Regular) XLI Pasis Tahun Ajaran 2014. Ryamizard akan memberikan pembekalan tentang bidang pertahanan.

Saat kunjungan di PT Pindad, Menhan mendapat penjelasan dari Pelaksana tugas (Plt) Direktur Utama PT Pindad Tri Hardjono, tentang berbagai proyek kerjasama yang dilakukan Persero tersebut. Saat ini, kata Tri kepada rombongan Menhan, PT Pindad bekerja sama perusahaan Dahana (Indonesia), CMI (Belgia), RDM (Afrika Selatan), SAAB (Swedia), dan FNSS (Turki).

Kerja sama dengan CMI di antaranya untuk pengembangan pasar di dalam negeri. Kerja sama dengan RDM untuk mengembangkan amunisi kaliber besar. Dengan SAAB melakukan TOT (transfer of technology) yang bisa diimplementasikan di Indonesia.  Sementara, kerja sama dengan FNSS, Pindad melakukan kerja sama medium tank.

Setelah berkeliling meninjau berbagai fasilitas produksi di PT DI, Menhan menyatakan telah terjadi banyak kemajuan di BUMN tersebut. Selain mampu memenuhi kebutuhan produk pertahanan untuk dalam negeri, juga telah melebarkan saya untuk pangsa pasar luar negeri.

Di PT DI rombongan Menhan berkeliling kompleks BUMN yang terletak di Jalan Profesor Sumantri, Bandung, itu ditemani oleh Dirut PT DI Budi Santoso. Menhan Ryamizard Ryacudu antara melihat Drone produksi nasional di Hanggar Fixed Wing. Proyek pembuatan Drone itu merupakan kerjasama antara PT DI, Kemenhan, BPPT, dan PT TA Wulung.

Menurut Direktur Teknologi PT DI Andi Ali Syahbana, Drone dilengkapi dengan kamera yang jangkauannya hingga 1.000 meter. Kini pesawat tanpa awak itu sedang berusaha bisa segera mendapatkan sertifikasi dari Kemenhan agar bisa langsung dioperasikan.

“Akhir tahun kita akan kirim 3 buah kepada Kemhan. Targetnya mendapatkan sertifikasi UAV atau Drone. Tahun depan semoga bisa masuk ke dalam produksi yang lebih baik,” ujar Ali di lokasi.

Walau belum sempurna, Ryamizard mengaku bangga terhadap Drone buatan anak negeri ini. Ia akan menggunakannya untuk menjaga perbatasan di daerah agar tidak ada lagi yang mengambil wilayah kedaulatan RI.

“Ini bagus. Nanti kalau kita buat, di pos perbatasan tercover semua. Kalau di Kalimantan 5 (Drone) mungkin bisa tercover semua. Dengan demikian kita jadi nggak khawatir lagi dipindah-pindahin patoknya,” ungkap Ryamizard.

Mantan KSAD itu pun menyatakan akan datang ke perbatasan untuk menghitung-hitung seberapa banyak Drone yang ia perlukan untuk menjaga perbatasan. Setelah mengetahuinya, Menhan pun akan memesan pesawat tanpa awak tersebut.

Ryamizard pun mengaku bangga terhadap PTDI yang mampu menjual banyak pesawat untuk luar negeri. Terutama karena pesawat miliki PTDI telah digunakan sebagai pesawat kepresidenan oleh 3 negara.

Menurut Menhan , kemajuan PTDI sama-sama pesat seperti PT Pindad. Ada banyak penambahan fasilitas PTDI sejak terakhir ia datang berkunjung beberapa tahun lalu. Ryamizard meminta agar PTDI bisa meneruskan kemajuannya, bahkan meningkatkan lagi.

Blusukan di PT DI menjadi kunjungan penutup di Bandung.  Rombongan Jenderal (Purn) Bintang 4 itu  pun langsung kembali ke Jakarta dengan pesawat CN-295 yang menunggu di landasan udara yang ada di dalam kompleks PTDI.

sumber: seputarjabar.com