Mbah Rono Prihatin Masih Ada Wisatawan Dekati Kawah Sileri
TERASLAMPUNG.COM — Hanya beberapa menit setelah Kawah Sileri di Pegunungan Dieng, Banjarnegara, Jateng, melelus, mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Dr. Surono merilis catatan terkait aktivitas kawah di pegunung...
TERASLAMPUNG.COM — Hanya beberapa menit setelah Kawah Sileri di Pegunungan Dieng, Banjarnegara, Jateng, melelus, mantan Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Dr. Surono merilis catatan terkait aktivitas kawah di pegunungan Diengg.
Pria yang akrab disapa Mbah Rono itu menyesalkan masih ada wisatawan yang mendekati Kawah Sileri, padahal sebelumnya sudah ada rekomendasi agar kawah tersebut jangan didekati.
“Yang perlu kita catat adalah bahwa telah ada rekomendasi agar tdk beraktivitas dlm radius 100 m dari Kawah Sileri, di kompleks Gunung Dieng. Seharusnya pengelola semua pihak menghormati itu dan yang berwenang memasang rambu di pintu masuk para pengunjung khususnya yang masuk Kawah Sileri untuk memberi peringatan agar wisatawan tidak masuk dalam radius 100 m dari Kawah Sileri,” kata Mbah Rono, Minggu (2/7/2017).
Menurut Mbah Rono, wisatawan untuk melihat pemandangan/Kawah Sileri sebetulnya tidak herus dekat kawah.
“Dalam status normal dekat kawah juga bahaya. Rekomendasi bukan untuk menghalangi wisatawan menikmati keindahan Kawah Sileri (dan seluruh kawah di kopkek G. Dieng), tetapi agar aktivitas wisatawan tetap berlangsung, namun ada jaminan keamanan wisatawan dari ancaman erupsi dr Kawah Sileri,” katanya.
Mbah Rono mengatakan, terkadang ada kekeliruan pemahaman tentang kawasan rawan bencana.
“Kawasan rawan benana dianggap menghalangi wisatawan. Itu Tidak benar. Daerah rawan bencana itu hak gunungapi untuk mendapat ruang ekspresi diri dan hak masyarakat untuk mengetahui agar dapat beraktivitas dengan aman.
Mari kita menghormati hak-hak alam, bila kita ingin dihormati juga,” kata ahli geologi yang terkenal dengan analisis-analisis yang tajam itu.







