Mahasiswi UPN Veteran Yogya Asal Lampung Barat Meninggal di Tempat Kos
Petugas kepolisian mengevakuasi korban Selviana ke RSUP Dt. Satjito Yogyakarta (dok. krjogja.com) YOGYAKARTA, Teraslampung.com — Selvina Amelia Agustina, (21), mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta asal Fajarbulan, Lampung Barat, &nbs...

Petugas kepolisian mengevakuasi korban Selviana ke RSUP Dt. Satjito Yogyakarta (dok. krjogja.com) |
YOGYAKARTA, Teraslampung.com — Selvina Amelia Agustina, (21), mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta asal Fajarbulan, Lampung Barat, ditemukan tewas di kamar kosnya, di Jalan Pintu Selatan UPN No 77, Seturan, Caturtunggal Depok, Rabu (29/04/2015).
Saat ditemukan tubuh korban sudah mulai membusuk dan mengenaskan. Diduga alumni SMAN 13 Bandarlampung itu meninggal setelah mengalami pendarahan saat melahirkan bayinya tanpa pertolongan orang lain. Bayi laki-laki yang dilahirkan Selvina juga meninggal.
Saksi Joko Purnomo (24), penjaga kos, menuturkan sekitar pukul 08.00 ia mencium bau menyengat. Awalnya saksi mengira sumber bau adalah bangkai tikus. Namun saat ia berada di depan kamar kos Selvina, bau semakin menyengat. Saksi berinisiatif melihat melalui jendela.
“Saat saya buka kaca nako jendela saya kaget karena penghuni kos sudah meninggal dalam kondisi mengenaskan. Saya kemudian melapor ke polisi,” kata Joko.
Polsek Depok Barat dan unit identifikasi Polres Sleman kemudian mendatangi TKP. Kapolsek Depok Barat Kompol Luthfi mengatakan, saat polisi datang, kamar kos terkunci dari dalam. Kemudian petugas membuka paksa pintu kamar kos.
“Saat kami masuk ditemukan seorang perempuan sudah meninggal dengan posisi telentang dan orok di bawah kemaluannya layaknya orang baru saja melahirkan. Dugaan sementara korban meninggal karena pendarahan,” jelas Kapolsek.
Usai dievakuasi dan diidentifikasi, jenazah korban dibawa ke RSUP Sardjito.
Berdasarkan keterangan pengelola, Selvina pada 26 April 2015 membayar biaya kos. “Dugaan sementara korban meninggal karena saat melahirkan banyak mengeluarkan darah, bahkan proses melahirkannya tanpa bantuan orang lain. Namun dari keterangan penghuni kos lain mengaku tidak mendengar suara korban,” papar Kolpol Luthfi.
Dari lokasi kejadian polisi menyita sejumlah barang bukti antara lain HP milik korban.
Kapolsek menyayangkan dan mengaku prihatin dengan kurang interaksinya antara penghuni kos yang satu dengan lainnya. Bahkan saat akan mencari tahu identitas nama lengkap korban, kepolisian mengalami kesulitan. Tidak ada penghuni kos yang mengetahui. Termasuk pengelola kos yang hanya mengetahui nama depan, karena korban saat diminta data identitasnya selalu mengulur waktu.
Seorang teman kos korban, Claudia (19) mengatakan, Selvina adalah orang yang tertutup. Ia pun mengaku tak pernah melihat korban didatangi pacarnya.
Paksu Topan Satir, tokoh masyarakat Lampung yang tinggal di Yogya mengatakan, pada Kamis dini hari (30/4)sekitar pukul 02.20 WIB, jenazah mahasiswi UPN Yogyakarta tahun 2013 Jurusan Akuntansi itu dibawa ke rumah orang tuanya ke Fajar Bulan, Lampung Barat menggunakan mobil ambulan bantuan DPC PDI Perjuangan Sleman Provinsi DI Yogyakarta.
“Tadi malam pukul 21.00 WIB saya menghubungi Ibu Yuni (wakil Bupati Sleman) untuk hal tersebut. Yang menyertai jenazah dua orang (saudaranya almarhum dan temannya),” katanya.
Sumber: krjogja.com