Ketika Bupati Mustafa Menjadi Dalang Wayang Kulit
TERASLAMPUNG.COM — Menjadi dalang wayang kulit bukanlah cita-cita Bupati Lampung Tengah, Mustafa. Namun, ketika ia ditantang warga Desa Trimurjo untuk mendalang, Rabu lalu (3/5/2017), ia pun menyambut tantangan itu. Resminya. pentas wayang yang...

TERASLAMPUNG.COM — Menjadi dalang wayang kulit bukanlah cita-cita Bupati Lampung Tengah, Mustafa. Namun, ketika ia ditantang warga Desa Trimurjo untuk mendalang, Rabu lalu (3/5/2017), ia pun menyambut tantangan itu.
Resminya. pentas wayang yang digelar di Desa Trimurjo adalah dalam rangka peringatan HUT desa tersebut. Wayangan sengaja digelar untuk menyambut kedatangan Bupati Mustafa.
Mustafa segera naik panggung dan duduk di depan kelir warna putih layaknya seorang dalang profesional. Di bawah sorot lampu blencong modern, Mustafa pun menggerkkan bilah pengikat tangan tokoh wayang kulit. Tanpa canggung ia kemudian berpepah petitih sembari menggerakkan tangan tokoh Kresna dan satria Pandawa.
Lewat tokoh-tokoh wayang itu, Bupati Mustafa menyosialisasikan program pemerintah Kabupaten Lampung Tengah.
Di depan kelir putih dan jajaran anak wayang, Mustafa yang saat itu mengenakan jaket hitam dibalut dengan sarung khas ala ronda memang tampil seperti dalang betulan. Meskipun mengenakan peci hitam — bukan blangkon laiknya seorang dalang — bahasa tubuh dan mimik Mustafa tampak pas sebagai dalang.
Bupati Mustafa memang tidak lancar berbahasa Jawa alias terbata-bata. Namun, itu tidak membuat para penonton kecewa. Mereka justru senang karena bupati mereka mau tampil sebagai ‘dalang tembak’ atau dalang dadakan.
Berbagai program pemerintah daerah pun disampaikan oleh Mustafa melalui tokoh pewayangan yang ia mainkan, yakni Bupati, Danton (komandan pleton), Pak RT, Lurah dan Ibu Lurah. Tentu saja, yang digerakkan tangan Mustafa di depan kelir adalah para tokoh wayang.
“Tahun ini Pemkab Lampung Tengah bakal menggelontorkan dana untuk pembangunan kampung dan pemberdayaan masyarakatnya melalui alokasi dana kampung yang besarannya kisaran Rp 600 juta – Rp 1 miliar. Masing-masing untuk pembangunan infrastruktur, pemuda kampung, PAUD, PKK, dan lainnya,” beber Mustafa dengan Bahasa Jawa.
Tidak lupa Mustafa juga menyampaikan informasi tentang kenaikan gaji bagi ketua RT, Linmas dan akan memberikan hadiah bagi perangkat-perangkat desa yang berprestasi. Dia juga berpesan agar seluruh perangkat desa berlomba-lomba menjadi yang terbaik, konsisten melaksanakan ronda dan merealisasikan program kampung terang.
“Yang bagus akan mendapatkan penghargaan. Yang buruk akan mendapatkan bendera hitam,” kata Mustafa.