Juni 2025, Laba Bank Lampung Naik 113,44 Persen, Tembus Rp108,77 Miliar
TERASLAMPUNG.COM — PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) mengantongi laba bersih sebesar Rp108,77 miliar per Juni 2025 atau naik 113,44 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year /yoy). Periode yang sama pada tahun...

TERASLAMPUNG.COM — PT Bank Pembangunan Daerah Lampung (Bank Lampung) mengantongi laba bersih sebesar Rp108,77 miliar per Juni 2025 atau naik 113,44 persen dibanding periode yang sama tahun lalu (year on year /yoy). Periode yang sama pada tahun lalu, laba Bank Lampung Rp50,96 miliar.
Raihan laba Bank Lampung di paruh pertama 2025 ini juga sudah melampaui kinerja laba sepanjang 2024 yang tercatat sebesar Rp103,15 miliar.
Mengacu laporan keuangan publikasi, kinerja laba Bank Lampung salah satunya ditopang keberhasilan memperbaiki struktur funding dan menjaga beban bunga.
DPK mengalami penurunan 15,76 persen dari Rp9,52 triliun menjadi Rp8,02 triliun. Penurunan DPK diikuti beban bunga yang menyusut 19,61 persen, atau menjadi Rp191,03 miliar.
Penyusutan beban bunga tidak lepas dari keberhasilan Bank Lampung memperbaiki struktur DPKnya. Dana mahal berkurang signifikan. Pos deposito tercatat tumbuh negatif 23,36 persen, dari Rp4,88 triliun atau menjadi Rp3,74 triliun.
Di lain sisi, giro juga turun tajam 16,17 persen dari Rp3,03 triliun menjadi Rp2,54 triliun. Sedangkan tabungan meningkat 7,41 persen menjadi Rp1,74 triliun.
Dengan begitu, rasio dana murah Bank Lampung pun meningkat dari 48,74% menjadi 53,37 persen pada Juni 2025.
Sementara, dari sisi kredit mengalami kenaikan tipis dari Rp7,12 triliun menjadi Rp7,20 triliun. Sejalan dengan itu, pendapatan bunganya pun hanya tumbuh tipis menjadi Rp495,33 miliar, atau naik 0,23 persen.
Meski pendapatan bunga hanya tumbuh tipis, beban bunga yang berhasil ditekan membuat pendapatan bunga bersih bank ini meningkat 18,61 persen dari Rp256,56 miliar menjadi Rp304,30 miliar.
Bank Lampung yang dinakhodai Mahdi Yusuf sebagai direktur utama ini pun mengakhir paruh pertama 2025, dengan total aset mencapai Rp10,86 triliun, atau turun 5,73 persen dibandingkan Rp11,52 triliun di periode sama tahun sebelumnya.