Gapensi Lampung Adakan Pelatihan Peningkatan Manajemen dan Kinerja Jasa Konstruksi
Teraslampung.com– Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Konstruksi bekerjasama dengan BPP Gabungan Pengusaha Indonesia (Gapensi) mengadakan pelatihan peningkatan manajemen dan kinerja lembaga jasa konstruksi Provinsi La...
Teraslampung.com– Kementerian PU dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Bina Konstruksi bekerjasama dengan BPP Gabungan Pengusaha Indonesia (Gapensi) mengadakan pelatihan peningkatan manajemen dan kinerja lembaga jasa konstruksi Provinsi Lampung , di Horison pada Rabu-Jumat ( 30/9 -2/10).
Acara yang dibuka Dirjen Bina Konstruksi diwakili oleh Sekretaris Ditjen Bina Konstruksi Ir.Panani Kosai, MSc ini dihadiri Ketua BPP Gapensi Iskandar Hartawi, Ketua LPJKD Lampung Tubagus Ahmad Rifat, dan Ketua BPD Gapensi Lampung H.Deswanda, SE.
Pelatihan diikuti oleh 40 perusahan jasa konstruksi di kabupaten/kota yang tergabung di Gapensi Lampung. Pemateri dari kementerian PU dan Perumahan Rakyat, mereka adalah DR Putut Marhayudi (kebijakan usaha jasa konstruksi), Henrico Hariandja (hukum kontrak FIDIC) , Anton Soekiman (manajemen proyek), Martalius Peli (metode standar pengukuran), Agus Fitrah (keselamatan konstruksi), Wibisono Setio Wibowo (good coorporate governance), Akhmad Aminullah (computer software dotproject), dan Yuyu Yusron Kasim ((manajemen risiko).
Menurut Ketua BPD Gapensi Lampung, Deswanda, pelatihan manajemen dilaksanakan untuk melindungi pengusaha lokal dengan regulasi agar dapat tetap bekerja dengan baik sebagai anak bangsa.
“Bila tidak, Gapensi akan melakukan evaluasi terhadap hal ini, karena secara nasional ada 80 persen lebih pengusaha kelas menengah yang tergabung dalam Gapensi. Dan hampir bisa dipastikan kita tidak dapat bersaing dengan pengusaha dari luar dengan nilai proyek Rp 50 miliar ke bawah tidak bisa diikuti oleh pengusaha asing,” katanya.
Deswanda mengatajan Gapensi telah berusaha dan kami langsung melaksanakan pelatihan . Dan Lampung nomor dua setelah Makassar yang menggelar pelatihan ini sangat penting sekali dengan syarat minimal harus punya SKA.
Deswanda berharap para peserta dapat dengan mudah menyerap dengan baik semua materi pelatihan dan dapat didiskusikan dengan baik serta berdaya guna.













