Eh, di Bali ke mana aja? Ngapain aja?

Trias Yunara Krismatono Pagi hari di Bali: teras hotel. (Foto: Trias) Kalau ke suatu tempat memang kita inginnya menyambangi semua tempat-tempat asiknya ya. Baik itu tempat wisata, melihat bangunan dan segala macam budaya daerah setemp...

Eh, di Bali ke mana aja? Ngapain aja?
Trias Yunara Krismatono
Pagi hari di Bali: teras hotel. (Foto: Trias)
Kalau ke suatu tempat memang kita inginnya menyambangi semua tempat-tempat asiknya ya. Baik itu tempat wisata, melihat bangunan dan segala macam budaya daerah setempat sampai wisata kuliner. 
Hmmm tapi kalau saya dan suami agak lain nih in term of having fun di Bali. Mengunjungi daerah wisata yang banyak turisnya sih iya, wisata kuliner apalagi. Tapi kami tidak pasang full power alias stel kenceng seperti program wisata yang disodorkan dari kebanyakan travel agent. 
Satu karena ada anak. Deee capek sekali pastinya kalau dalam waktu singkat harus wara wiri dijalan. Kapan istirahatnya? Belum lagi mood anak-anak itu kan ajaib sekali. Jadi kalau kami diminta ambil paketan dari travel agent sungguh tak cocok dengan urat nadi kami. 
Kedua, karena Bali kan lumayan gampang dijangkau dari mana pun. Apalagi dari Jakarta, jadwal pesawat tinggal pilih, mau yang pagi sampai malam dengan berbagai macam perusahaan penerbangan. Tinggal disesuaikan budget perjalanan kita. 
Karena Bali gampang dirambah, jadi kami optimis bisa berlibur ke Bali tak hanya sekali. Berkali-kali mudah-mudahan. Aamiin. Nah biar tidak bosan, karena ngoyo maunya keliling seluruh pulau Bali in one shout, ya kami slowly slowly aja bro menikmati Balinya. 
Misal: memilih hotel secara acak, kami tak begitu loyal dalam suatu brand hotel. Hotel menentukan kami akan spend banyak wakyu dimana. Budget dan promo manis dari hotelnya mengikuti kemudian. 
Kalau spend waktu banyak diluar ya pilih hotel yang minim fasilitas. Biasanya juga harga lebih miring. Misal: tidak ada bath up hanya tain shower, tidak ada swimming pool hanya garden, tidak ada sofa hanya satu kursi, tidak banyak restauran hanya satu restauran all dining, breakfast, lunch dan dinner satu tempat. Toh lebih banyak waktu diluar, mengapa juga memilih hotel yang fasilitasnya “sak hohah” (banyak) kalau tidak dipakai, ah dilirik pun tidak. Ya karena kita sibuk dengan acara diluar itu. 
Kalau memutuskan spend time di hotel, menurut saya ya kudu cermat memilih hotelnya. Fasilitas yang tumpah ruah juga pastinya dipatok harga selangit. Kalau sudah commit bayar yang tak sedikit ya jangan nantinya tetep ngendon diluaran. Rugi kan. Ya kecuali kalian stok budget travellingnya unlimited atau ok ok aja tinggal di 5 star berhari-hari tanpa sakit kepala sepulang liburan karena paid too much hehe itu lain perkara dech. 
Nah kalau sudah commit lebih banyak tinggal di hotel, saya dan suami biasanya memilih kamar yang agak luas. Biar Neruda bisa lari-larian hehe bete juga lhoh kalau kamarnya sempit. Anak bisa kejedot sana sini (pengalaman tinggal di kamar hotel yang sempit, Neru bolak balik kejedot kena pojokan furniture) 
Terus, kita perlambat movement kita. Bangun suka-suka, ngopi di teras, late breakfast dan dinikmati breakfast-nya. Cobain semuanya di buffet, ya kalau masih 3 hari kita bisa wise-lah memperkaya wacana kuliner breakfast di hotel. Syukur-syukur ada menu lokalnya. 
Setelah itu berenang. Kalau skip mainan air ya bisa tentukan satu tujuan tempat wisata untuk mengenal budaya lokal. Tapi karena ada anak, biasanya kami lebih memilih apa yang cocok buat anak kami. 
Wisata kuliner! Happy tummy happy life hehe. Ah,  kalau wiskul ini memang sudah melekat pada denyit nadi saya dan suami. Jadi kelezatan makanan daerah tetap ya kita jabanin. Kalau di Bali? Suami yang lebih hafal  kulinernya, saya tinggal jadi jamaah setianya …hehehehe,,,,
Karena next time kami berkeinginan ke Bali lag, .jadi ya slow but fun gitu lhoh menikmati Balinya. Aneh juga kan kalau di Jakarta sudah umpek-umpekan dengan kemacetan eh di Bali pada saat kita relax masa sih kita rela terjun bermacet-macet ria di jalanan. No way lah.
Berlibur juga buat quality time kita lebih enggage dengan soulmate kita bukan? So why we are in a rush? Nikmati pelukan orang-orang tercinta kalian. Hirup udara pagi yang segar berdua ataupun dengan anak-anak. What a blessing life! 
Okai salam hangat plus leyeh-leyeh dari Bali ya! 
Hugs
Nusa Dua 19 September 2014