TERASLAMPUNG.COM — Dinas Sosial Provinsi Lampung melatih 40 penyandang difabel netra keterampilan memijat. Pelatihan ini mengusung tema ‘Penyandang disabilitas netra tidak perlu dikasiani namun berilah kesempatan’.
“Dengan motto tersebut diharapkan kepada masyarakat yang tidak defabel, tidak memandang penyandang disabilitas netra tidak mempunyai kemampuan, tergantung orang lain bahkan hanya mengandalkan belas kasian orang lain,” kata Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumarju Saeni, Sabtu (22/7/2017).
Kemampuan disabelitas netra bidang pijat tidak diragukan lagi. Namun layanan jasa pijat menjamur dimana-mana. Hampir setiap salon yang dulunya hanya untuk oerawatan wajah dan rambut sekarang bertambah fungsinya juga sebagai tempat refleksi dan pijat tradisional.
Melihat peluang itu, Dinas Sosial Provinsi Lampung bekerjasama dengan Clinik Flamboyan dipimpin oleh Tati Umar tersohor di bidang syaraf kejepit menyelenggarakan peningkatan ketrampilan. Literasi disabilitas netra dalam pengembangan pijat Angkatan I diikuti 40 disabilitas netra di luar panti. Kegiatan ini berlangsung 20–26 Juli 2017 di Balai Pengembangan PAUD dan PM, Bandar Lampung.
Menurut Kepala Seksi Rehabilitasi Penyandang Disabilitas, Sutikno, sebelumnya dilakukan penjangkauan. Hasinya, ditemukan 115 orang disabilitas netra yang perlu dilakukan literasi. Namun karena keterbatasan anggaran, pada 2017 ini baru dapat terlayani sebanyak 80 orang. Peserta yang mengikuti literasi berasal dari Kabupaten Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Metro, Lampung Tengah dan Bandar Lampung.