Waduh, Virus Ebola akan Serang Piala Afrika
Arsitek BVB, Jurgen Klopp mengecam FIFA dan CAF yang mengabaikan ancaman Ebola Virus Ebola menjadi ancaman serius menjelang digelarnya Piala Afrika Januari 2014 nanti. Namun FIFA dan Confederasi Sepakbola Afrika (CAF) dianggap tutup mata den...

Arsitek BVB, Jurgen Klopp mengecam FIFA dan CAF yang mengabaikan ancaman Ebola |
Virus Ebola menjadi ancaman serius menjelang digelarnya Piala Afrika Januari 2014 nanti. Namun FIFA dan Confederasi Sepakbola Afrika (CAF) dianggap tutup mata dengan masalah tersebut. Bos BVB terkejut karena permohonan penundaan Piala Afrika yang diajukan Maroko ditolak. Jurgen Klopp mengungkapkan keprihatinannya terhadap merebaknya virus ebola yang telah menewaskan ribuan orang tersebut.
Tuan rumah Maroko mengajukan permohonan agar turnamen ditunda. Namun, CAF menolak permintaan tersebut dan serangkaian laga kualifikasi tetap digelar, termasuk ketika striker Borussia Dortmund Pierre-Emerick Aubameyang yang mencetak sepasang gol dalam kemenangan 2-0 Gabon atas Burkina Faso akhir pekan kemarin.
Klopp menilai CAF seharusnya tidak bertindak ceroboh karena membuat para pemain tampil dengan risiko tinggi.
“Saya tidak tahu apakah pemain memikirkan tentang ini [Ebola], tapi saya sangat memikirkannya,” tutur Klopp.
“Saya bicara banyak dengan Auba tentang ini, berusaha membuatnya peka dengan masalah ini karena dia bersama tim nasional.
“Pemain muda masih lugu, mereka tidak berpikir banyak tentang hal ini.
“Saya benar-benar tidak mengerti bagaimana Fifa atau siapa pun yang bertanggung jawab untuk itu bisa berasumsi bahwa segala sesuatu di perbatasan Afrika cukup aman, tidak ada orang terinfeksi ebola yang bisa bepergian ke nagara lain. Bahkan di sini [Eropa] kami tidak bisa melakukan itu,” lanjut mantan arsitek Mainz.
“Jika ada satu negara di Afrika yang memiliki perasaan tidak dapat menyelenggarakan kejuaraan dengan aman maka ini harus menjadi prioritas, bukan justru Piala Afrika.
“Anda harus memandang ini dengan serius dan tak boleh tutup mata. Akan ada banyak orang dari seluruh Afrika di Maroko untuk menyaksikan pertandingan dan hanya beberapa di antara mereka yang menjalani tes medis terbaik.”