Tanggal 21 April, Pencanangan Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker

Ibu Gubernur Lampung Aprilyani Yustin Ficardo bersama Kadinkes Lampung dr.Reihana menyambut kedatangan Ny. Nora Ryacudu diBandara Radin Inten II, Senin (20/4). BANDARLAMPUNG, Teraslampung, com—Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dr. H...

Tanggal 21 April, Pencanangan Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker
Ibu Gubernur Lampung Aprilyani Yustin Ficardo bersama Kadinkes Lampung dr.Reihana menyambut kedatangan Ny. Nora Ryacudu diBandara Radin Inten II, Senin (20/4).
BANDARLAMPUNG, Teraslampung, com—Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Lampung dr. Hj Reihana, M.Kes mengatakan pada 21 April 2015 akan dilakukan “Pencanangan Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Leher Rahim” yang akan dilakukan oleh Ibu Iriana Joko Widodo (Ketua Organisasi Aliansi Solidaritas Era/OASE Kabinet Kerja). Besok akan dilaksanakan  teleconference antara Ibu Iriana dengan Ketua TP PKK Provinsi Ibu Yustin Ridho Ficardo. Demikian keterangan Kadinkes Provinsi  Lampung  di ruang tunggu Bandara Radin Intan, saat  menunggu anggota OASE Kabinet Kerja Ny. Nora Ryacudu, Senin (20/4).
Menurut dr.Reihana   pencanangan Gerakan Nasional Deteksi Dini Kanker Leher Rahim yang akan dilakukan oleh Ibu Iriana Joko Widodo (Ketua Organisasi Aliansi Solidaritas Era/OASE Kabinet Kerja) dengan melakukan teleconfrence dengan 11  Ketua TP PKK Provinsi termasuk Ibu Yustin Ridho Ficardo (Ketua TP PKK Prov  Lampung) .
Kegiatan teleconference, lanjut dia,  akan  dipusatkan di Puskesmas PanjangBandar Lampung, sedangkan pemeriksaan Deteksi Dini Kanker Leher Rahimdengan Metode IVA dihadiri oleh anggota OASE Kabinet Kerja Ny Nora Ryacudu ini,  dilaksanakan di 43 Puskesmas di 15 Kab/Kota terhadap 450 wanita usia 30 sampai 50 tahun secara serentak.
Dia mengatakan gerakan Deteksi Dini Kanker Leher Rahim perlu dilakukan karena berdasarkan hasil Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2013, Prevalensi(Angka Kesakitan) Kanker (semua jenis kanker) untuk Lampung adalah 0,7 per 1000 penduduk (Nasional ; 1,4 per 1000 penduduk) selain itu berdasarkan laporan yang masuk (dari 25 RS) jumlah penderita kanker yang berkunjung dan dirawat di RS di Provinsi Lampung selama tahun 2014 adalah 383 untuk Kanker Leher Rahim.
Sementara itu jumlah tenaga kesehatan yang telah dilatih untuk kegiatan ini adalah : 1 Dokter Spesialis Bedah Onkologi, 1 Dokter SpOG Onkologi, 1 Dokter SpOG, 77 Dokter Umum, 52 Bidan dan 96 Perawat. 
Sedangkan jumlah Fasilitas Pelayanan yang memiliki tenaga terlatih adalah 43 Puskesmas dan 1 klinik swasta, dengan sasaran kegiatannya adalah wanita usia 30 – 50 tahun sejumlah 1.210.995 orang dengan target 10% setiap tahun (121.095 orang). “Capaian pemeriksaan deteksi dini kanker leher rahim di tahun 2014 adalah sebanyak 7.920 orang,” kata dr.Reihana.
Kanker Leher Rahim 
Kanker adalah pertumbuhan sel yang tidak normal/terus menerus tidak terkendali, dapat merusak jaringan sekitarnya serta dapat menjalar ke tempat yang jauh dari asalnya disebut metastasis. Sel kanker bersifat ganas dan dapat menyebabkan kematian, dapat berasal/tumbuh  dari setiap jenis sel tubuh manusia. 
Sedangkan Leher rahim (Serviks) merupakan bagian terendah dari rahim yang menonjol ke puncak liang senggama (vagina) yang hanya dapat dilihat dengan speculum. Kanker leher rahim adalah keganasan yang terjadi berasal dari sel leher rahim yang disebabkan oleh infeksi Human Papiloma Virus (HPV).
Terjadinya infeksi HPV dan Kanker leher Rahim dikarenakan: hampir 100% infeksi HPV ditularkan melalui hubungan seksual, penderita infeksi HPV umumnya tdk mengalami keluhan,  hampir 10% perempuan yang terinfeksi HPV mengalami perubahan menjadi lesi prakanker pada jaringan epitel leher rahim, lesi prakanker dpt terjadi dalam 2-3 tahun setelah infeksi, apabila lesi tidak diketahui dan tidak diobati dalam waktu 3-17 tahun dapat berkembang menjadi kanker leher rahim.
Siapa saja yang beresiko tinggi terkena kanker leher rahim?  perempuan yang melakukan aktifitas seksual sebelum 18 tahun, mereka yang berganti ganti pasangan seksual dan mereka yang menderita infeksi kelamin yang ditularkan melalui hubungan seksual. Selain itu juga berhubungan dengan pria yang sering berganti ganti pasangan,  Ibu atau saudara kandung yang menderita kanker leher rahim.  Ciri-ciri lainnya  adalah : hasil pemeriksaan Pap’s Smear atau IVA sebelumnya dikatakan abnormal, mereka perokok  aktif/pasif, penurunan kekebalan tubuh seperti penderita HIV/AIDS.
Sementara itu, cara-cara yang dilakukan untuk  mencegah kanker leher rahim diantaranya adalah: pencegahan yang utama adalah tidak berprilaku seksual beresiko untuk infeksi HPV ,  menghindari faktor resiko lain (paparan asap rokok, menindaklanjuti hasil Pap’s Smear dan IVA (+), meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi gizi seimbang, tinggi vitamin C, A dan Asam folat), melakukan skrining/penapisan apakah kita terinfeksi HPV atau tidak, kemudian melakukan vaksinasi HPV.
Mengapa tes penapisan harus dilakukan karena Kanker leher rahim adalah jenis kanker kedua yang paling sering terjadi pada perempuan diseluruh duniadan terbanyak di Indonesia. Selain itu kanker leher rahim merupakan salah satu kanker yang dapat diketahui pada keadaan lesi prakanker
Siapa sajakah pihak yang dianjurkan melakukan penapisan : semua perempuan yang telah melakukan hubungan seksual secara aktif, usia 30 – 50 tahun, minimal 5 tahun sekali, bila memungkinkan 3 tahun sekali.
Pemeriksaan  IVA  (Inspeksi Visual dengan Asam Asetat) adalah suatu pemeriksaan sederhana dengan mengusapkan Asam Asetat encer (3-5%) pada permukaan leher rahim, apabila terdapat sel abnormal maka asam asetat akan memyebabkan perubahan warna pada sel abnormal tsb (warna keputihan)dan tampak lebih menonjol.
Jika hasil pemeriksaan IVA (+), bukan berarti si pasien  menderita kanker namun  hasil (+) menunjukkan ada lesi prakanker, yang jika tidak diobati akan menyebabkan kanker 3 – 17 tahun mendatang. (Mas Alina)