SMAN 1 Metro Juara 3 Liga Teater Pelajar Lampung
METRO, Teraslampung.com —Tidak seperti kebanyakan peserta lomba yang datang berkompetisi sudah matang persiapan dan latihan, para pegiat teater SMAN 1 Metro dengan persiapan yang minim dan properti seadanya justru meraih Juara III pada ajang...
METRO, Teraslampung.com —Tidak seperti kebanyakan peserta lomba yang datang berkompetisi sudah matang persiapan dan latihan, para pegiat teater SMAN 1 Metro dengan persiapan yang minim dan properti seadanya justru meraih Juara III pada ajang Liga Teater Pelajar se-Lampung yang diselenggarakan oleh Disdikbudpora bekerjasama dengan Dewan Kesenian Metro pada tanggal 11-12 Desember 2015 lalu, di Gedung Nuwo Budayo Kota Metro.
Uniknya, walaupun menorehkan tinta gemilang pada perhelatan bergengsi tersebut. Tisa Angelia, salah seorang anggota teater SMAN 1 Metro mengaku belum puas dengan penampilan grup teaternya. Pasalnya, persiapan mereka dirasa belum maksimal dikarenakan waktu yang sudah mepet.
“Bahkan kami sempat ingin mundur dari ajang ini karena saat itu kami belum membuat properti, belum latihan blocking, belum hapal naskah, tim make up dan sound juga belum dibentuk, bahkan kami belum mendapat pelatih. Tapi setelah kami mendapat kabar bahwa liga ditunda hingga Desember, akhirnya kami kembali bersemangat mengikuti lomba,” ungkapnya.
Semangat yang kembali tumbuh tentunya tidak disikapi dengan usaha yang main-main. Para pegiat teater SMAN 1 Metro memulai latihan serius yang diawali dengan pemilihan tokoh sekitar tiga minggu pertama. Setelah itu pembacaan naskah yang bertujuan untuk memahami isi naskah disertai pula oleh penghapalan naskah.
Grup teater yang terdiri atas empat pelakon itu berlatih blocking setiap hari mulai dari pukul 13.00 sampai pukul 18.00 WIB secara rutin.
“Sekitar 2 minggu sebelum lomba, kami baru membagi tim dan membuat properti. Hal ini dikarenakan proposal lomba yang belum diacc oleh pihak sekolah, bahkan 10 hari sebelum liga kami baru mendapat pelatih” ujar Tisa.
Dengan persiapan yang serba mepet, para pegiat teater SMAN 1 Metro yang disutradarai oleh Nadya Aulia Zulfa, beranggotakan Tangkas, Tisa, Hendra, dan Gusde sukses menuai prestasi yang tentunya membanggakan bagi Kota Metro.
Pada kompetisi yang diikuti 9 SMA/SMK se-Provinsi Lampung ini, mereka berhasil meraih juara III. Penampilan mereka yang memukau mendapat apresiasi dari keempat dewan juri yang terdiri atas para penggiat budaya, penggiat teater, penyair, dan wartawan yang kompeten di bidangnya. Ketiga dewan juri itu terdiri atas Rifian Al Chepy, Iswadi Pratama dan Ari Pahala Hutabarat
Grup teater SMAN 1 Metro yang dilatih oleh Alexander Gebe dan dibina oleh B.D.M. Lestariany ini membawakan lakon bertajuk “Tanda Silang” karya Eugene O’Neill.
Naskah ini bercerita tentang seorang mantan kapten yang masih menunggu kapalnya -Marlini yang tenggelam dalam badai di sekitar kepulauan Sampa dengan segala muatan dan penumpangnya- pulang. Tokoh Kapten (Ayah Darpo) berkali-kali menekankan kepada Darpo bahwa ia tidak gila dan kapalnya yang sarat bermuatan emas itu akan kembali. Keyakinan yang tertanam sangat kuat di benaknya terhadap kembalinya kapalnya itu menjadikan ia seorang yang mengabaikan realitas, dan pada akhirnya ia meninggal karena serangan jantung.
Salah seorang supporter, Erda Sella Fatmawati, mengatakan dirinya sudah menduga sekolah tercintanya itu akan mendapatkan juara.
“Mereka tampil bagus dengan kostum serba-serbi bajak laut. Mereka tampil natural. Saya turut merasa bangga atas prestasi mereka,” katanya.
Berbeda dengan pendapat Erda, Made Tangkas, rekan teater Tisa mengutarakan opini yang berbeda. Dirinya sama sekali tidak menyangka bahwa mereka akan mendapatkan juara. Hal itu dikarenakan semua peserta tampil bagus dan maksimal, sementara penampilan mereka acap diwarnai oleh berbagai improvisasi dan dialog yang bahkan tidak tercantum di naskah. “Saya senang sekali sampai berteriak kegirangan,” kenangnya.
Tangkas juga mengutarakan motivasinya dalam mengikuti Liga Teater Pelajar karena ajang ini merupakan ajang besar yang jarang diselenggarakan sehingga dia tidak menyiakan kesempatan dan kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk mempertahankan gelar juara sekolahnya pada ajang FLS2N tingkat kota April lalu.
“Kompetisi ini sangat baik untuk perkembangan teater di kalangan pelajar SMA di lampung dan menurut kami kompetisi liga teater ini perlu diadakan lagi di tahun berikutnya karena merupakan wadah untuk mengembangkan kemampuan teater sekolah lain dengan ilmu yang diberikan oleh juri yang merupakan seniman yang sudah berpengalaman” tuturnya.
Pada penghujung ajang yang ditutup dengan pengumuman juara-juara lomba, salah seorang juri yang merupakan sastrawan dan pendiri Teater Satu Lampung, Iswadi Pratama, berpesan kepada para peserta agar jangan berhenti berkarya. “Jadilah orang-orang yang setia dengan pilihan yang dipilih, yaitu untuk berteater,” ujarnya menutup liga teater pelajar se-Lampung 2015 yang dijuarai oleh SMK 2 Mei Bandar Lampung.
buletinbudayametro.com







