Petani Kopi Tanggamus Dapat Bantuan 10 Ribu Bibit Kopi

Mas Alina Arifin/Teraslampung.com Ketua BPP AEKI Irfan Anwar menyerahkan bibit kopi kepada perwakilan kelompok tani di Tanggamus, Minggu, 15 Juni 2014. (Teraslampung/Mas Alina) BANDARLAMPUNG – Badan Pengurus Pusat (  BPP) Asosiasi...

Petani Kopi Tanggamus Dapat Bantuan 10 Ribu Bibit Kopi

Mas Alina Arifin/Teraslampung.com

Ketua BPP AEKI Irfan Anwar menyerahkan bibit kopi kepada perwakilan kelompok tani di Tanggamus, Minggu, 15 Juni 2014. (Teraslampung/Mas Alina)

BANDARLAMPUNG – Badan Pengurus Pusat (  BPP) Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI) menyerahkan bantuan 10 ribu bibit kopi kepada empat  kelompok tani di Desa Tegal Binangun, Kecamatan Sumber Rejo  Kabupaten Tanggamu, Lampung, Minggu (15/6), dalam acara Temu Lapang Kopi.

Penyerahan bibit dilakukan langsung oleh Ketua Umum BPP AEKI Irfan Anwar kepada empat perwakilan Kelompok  Tani Dunia Baru, Kelompok Tani Dunia Makmur, Kelompok Tani Sumber Rukun, dan Kelompok Tani Maju Tani.

Irfan Anwar mengatakan kegiatan tersebut digelar berkaitan dengan ulang tahun ke-35 AEKI. Menurut Irfan pemberian bantuan bibit kepada petani di Kabupaten Tanggamus merupakan suatu bentuk kepedulian dan tanggung jawab AEKI terhadap petani.

“Sebelumnya, kami  juga memberikan bantuan serupa di Makassar, Jawa Timur, Garut dan Jawa Barat. Dengan adanya acara ini kami berharap dapat silaturahmi dengan  para petani sebagai wujud kepedulian AEKI. Tidak ada artinya dengan jumlah bibit 10 ribu ini,” ujar Irfan.

Selama ini, kata Irfan, AEKI  berperan cukup banyak untuk petani, eksportir dan reseller. Dan petani adalah bagian dari tanggung jawab AEKI.  Hal ini dilihat dari jumlah lahan perkebunan yang ada di Indonesia dari 1,3 juta hektare yang aktif hanya 950 ribu hektare saja.

“Oleh karena itu, kami memiliki  target pemberian bibit sekitar 100 ribu bibit yang akan diberikan dalam 8 bulan ke depan,” jelas Irfan.

Sri Suhadi (40) dari kelompok tani maju tani dari Desa Sumber Mulya, Kabupaten Tanggamus, mengaku senang adanya bantuan bibit dari AEKI. “Kami senang sudah dibantu bibit dari AEKI karena sebelumnya kami belum pernah mendapatkan bantuan seperti ini. Semoga dengan bibit yang diberikan hasil buah kopi bertambah banyak dan berkualitas bagus,” ujar Suhadi.

Sementara itu Kepala Bidang Bina Usaha Perkebunan Dinas Perkebunan Provinsi Lampung, Elya Rusmaini, meminta agar para petani dapat lebih memperhatikan proses pengolahan kopi terutama dalam hal penjemuran kopi. Menurut Elya, proses penjemuran yang salah dapat berakibat kopi akan berbeda rasanya. Misalnya saja jika kopi dijemur ditanah tanpa alas jemur maka rasanya kopi akan bau tanah karena sifat kopi higroskopis.

“Saya berharap agar petani dapat lebih memperhatikan proses pengolahan kopi seperti penjemuran. Karena jika kualitas kopinya bagus maka harganya pun bagus juga,” ujar Elya.

Menurut Elya, para petani kopi harus mengembangkan pola perkebunan berkelanjutan. “rtinya tidak berganti tanaman tetapi harus mendukung kehidupan yang berkelanjutan. Dengan bantuan bibit ini diharapkan pohon-pohon yang sudah tua yang berusia 20 tahun dapat diganti dengan pohon yang baru. Dengan adanya bantuan ini, kata dia, sangat berterima kasih kepada BPP  AEKI dan  tim Pembina perkopian Provinsi Lampung karena telah membantu memperhatikan petani kopi di Kabupaten Tanggamus,” kata dia.

Muchtar Lutfie , Ketua Kompartemen Perencanaan dan Litbang AEKI Lampung meminta agar petani di Tanggamus dapat lebih waspada terhadap orang-orang asing yang datang dan mengaku akan meneliti kebun-kebun kopi . Mereka biasanya akan menjual nama Indonesia di luar negeri dan mereka mendapatkan keuntungan dengan merk yang mereka miliki.

“Mohon bila ada orang asing yang mengaku akan mengadakan penelitian agar petani lebih berhati-hati. Mereka biasanya akan mengklaim bahwa petani di Lampung adalah petani binaan mereka sehingga mereka akan mendapatkan merk-nya,” jelas Muchtar.