‘Ngantor’ di Saburai, Kapolda Nasihati NR agar Jadi Anak Baik dan Pintar
Zainal Asikin/teraslampung.com BANDARLAMPUNG – Setelah mendengar curhatan singkat NR bocah perempuan usia 11 tahun, korban penganiayaan kedua orangtuanya. Kapolda Lampung, Brigjen Pol Ike Edwin sempat berbincang-bincang dengan NR di Lapangan Sa...

Zainal Asikin/teraslampung.com
BANDARLAMPUNG – Setelah mendengar curhatan singkat NR bocah perempuan usia 11 tahun, korban penganiayaan kedua orangtuanya. Kapolda Lampung, Brigjen Pol Ike Edwin sempat berbincang-bincang dengan NR di Lapangan Saburai, Enggal, Kamis (3/3/2016).
Dalam perbincangan dengan NR, banyak hal yang ditanyakan Kapolda Lampung, Brigjen Pol Ike Edwin kepada NR. Yakni mulai dari usia, riwayatnya, hingga sampai terjadinya penganiayaan yang dilakukan kedua orangtuanya. NR pun dengan suara lirih dan penuh kesedihan, menjawab semua yang dikatakan Kapolda Lampung.
Setelah semua dijawab, Kapolda Lampung berkata “Ternyata NR ini, anaknya pintar dan cantik. Apalagi bisa mengaji dan sudah tahu tata cara sholat,”kata Ike.
Ike Edwin kemudian menitipkan pesan kepada NR, bahwa saat ini yang penting NR sehat, jangan lupa makan, harus rajin belajar dan tidak boleh nakal. Lalu Kapolda juga meminta kepada NR, untuk mendoakan Taslim ayah kandungnya yang sudah meninggal dunia.
“Setiap orang pasti punya salah, begitu juga dengan ibu NR yang saat ini punya kesalahan. Jadi doain ibunya juga, supaya ibunya berubah dan menyadari kesalahannya,”pesannya Ike kepada NR yang didampingi bibinya, Sutinah.
Kemudian mengingatkan kepada NR, bahwa kelak nanti tidak boleh memiliki dendam dengan ibunya. Karena bagaimanapun juga, dialah (ibunya) yang telah mengandung dan melahirkan NR.
NR pun menjawab perkataan Kapolda. “Saya tidak dendam pak, dan saya juga sudah memaafkan ibu. Saya juga berharap dapat secepatnya ketemu lagi sama ibu,”ucapnya dengan mata berkaca-kaca.
Mendengar perkataan NR, Ike pun merasa heran, kenapa orangtuanya kok tega menganiaya NR. Apalagi NR ini mau memaafkan atas perbuatan yang telah dilakukan oleh ibunya.
Dengan kejadian tersebut, Jenderal Bintang Satu ini, mengaku sangat prihatin. Karena hal seperti ini, bisa saja menimpa kepada siapa saja. Oleh karena itu, Ike juga berpesan kepada semua orang agar supaya membina anaknya, dirinya sendiri dengan baik. Agar kejadian yang menimpa NR ini, tidak boleh terjadi kembali.
Kapolda Lampung juga meminta kepada Sutinah selaku bibinya, agar dapat menjaga dan mendidik NR dengan baik. Selain itu juga, agar kepercayaan dirinya yakni psikisnya dapat kembali pulih. Lalu NR agar di sekolahkan, supaya kelak menjadi anak yang pintar.
Pada akhir pertemuan tersebut, Ike Edwin memberikan bingkisan kepada NR. Begitu juga dengan Waka Polda Lampung, memberikan hadiah kepada NR.