MUI akan Fatwakan Gafatar pada Februari 2016

Din Syamsudin (Foto: ICMI) JAKARTA,Teraslampung.com —Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI), Din Syamsuddin menyatakan, Komisi Pengkajian MUI  sedang membahas soal Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Rencaany...

MUI akan Fatwakan Gafatar pada Februari 2016
Din Syamsudin (Foto: ICMI)

JAKARTA,Teraslampung.com —Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI), Din Syamsuddin menyatakan, Komisi Pengkajian MUI  sedang membahas soal Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Rencaanya,  pada awal Februari nanti MUI akan mengeluarkan fatwa tentang gerakan itu.

Menurut Din, ada indikasi  Gafatar memiliki keterikatan dengan ajaran Ahmad Musadeq dengan Al Qiyadah Al Islamiyah-nya.

“Gerakan Gafatar ini juga sempat bermetamorfosis menjadi Millah Ibrahim hingga diduga kuat memiliki keterikatan dengan Gafatar yang berdiri setelahnya, kata Din saat mimpin rapat Pleno Wantim dengan tema ‘Luruskan Kiblat Bangsa’ di Kantor MUI Pusat, Jakarta, Rabu (20/1), seperti dilansir mirajnews.com, Kamis lalu  (21/1).

Sebelumnya MUI telah memberi fatwa sesat dan menyesatkan bagi Al Qiyadah Al Islamiyah karena mengakui Musadeq sebagai Nabi dan Rasul, menghapus ajaran Islam dan juga mencampuradukkan ajaran tiga agama samawi Yahudi, Kristen dan Islam.

“Kendati telah ada indikasi Gafatar memiliki keterikatan dengan Al Qiyadah Al Islamiyah dan Millah Ibrahim, fatwa sesat atau tidak soal Gafatar tidak bisa diumumkan secara tergesa-gesa karena memerlukan pengkajian mendalam,” kata Din.

Jika tergesa-gesa, lanjutnya,  dikhawatirkan membawa dampak merugikan banyak pihak. Perlu kajian mendalam soal fakta dan data tidak serta merta mengeluarkan keputusan, terang Din.

Sebelumnya, Ketua Lembaga Penelitian dan Pengkajian Islam (LPPI), Amin Djamaluddin, sudah merekomendasikan bahwa Gafatar merupakan gerakan lanjutan dari Al-Qiyadah Al-Islamiyah yang sudah difatwakan sesat oleh MUI. “Namanya saja yang berubah, tapi isinya tetap sama seperti Al-Qiyadah,” kata Amin dalam rilisnya beberapa hari lalu.

mirajnews.com