Karya Sastrawan Lampung Masuk 10 Terbaik Temu Sastrawan MPU IX
Syaiful Irba Tanpaka (memegang sertifikat nomor empat dari kiri) bersama cerpenis lain yang cerpennya lolos 10 besar cerpen terbaik. (IST) JAKARTA,Teralampung.com–Cerpen “Embun di Mata Wie” karya cerpenis Lampung menjadi salah satu di...

Syaiful Irba Tanpaka (memegang sertifikat nomor empat dari kiri) bersama cerpenis lain yang cerpennya lolos 10 besar cerpen terbaik. (IST) |
JAKARTA,Teralampung.com–Cerpen “Embun di Mata Wie” karya cerpenis Lampung menjadi salah satu di antara 10 cerpen terbaik Temu Sastrawan Mitra Praja Utama (MPU) IX di Jakarta, 10-12 Oktober 2014. Ke-10 cerpen itu dipilih dari puluhan cerpnen lain karya peserta Temu Sastrawan MPU dengan tiga juri: Yanusa Nugroho, Linda Christanty, dan Kurnia Effendi.
“Saya tidak mengira kalau cerpen saya mendapat anugerah, apalagi tradisi penghargaan baru dimulai di Jakarta, setelah delapan tahun Temu Sastra MPU digelar,” kata Syaiful.
Selain cerpen Syaiful, 9 lainnya adalah karya terbaik adalah Chairil Gibran Ramadhan, Pudji Isdriani, Ida Bagus Wayan Widiasa Keniten, Indrian Koto, Langit Amaravati, Irman Syah, N.K.D. Ayu Winastri, Yusri Fajar, dan Ahmad Wayang.
Selain itu di bagian puisi, masih kata Syaiful, dua penyair Lampung ajuga mendapat penghargaan yaitu Isbedy Stiawan ZS dan Alya Salaisha.
“Juri puisinya adalah Abdul Hadi WM, Maman Mahayana, dan Medy Loekito,”kata Syaiful.
Selain Isbedy dan Alya, penyair lain yang memeroleh penghargaan adalah Edwar Maulana, Hamdy Salad, Mustofa W. Hasyim, Ulfatin Ch, Cok Sawitri, Husnusl Khuluki, dan Heryus Saputro.
Syaiful mengatakan, berdasarkan kesepakatan para peserta Temu Sastra MPU di Jakarta, Temu Sastra MPU tahun 2015 akan digelar di NTT, sedangkan tahun 2016 di Bali.