Kadis Kesehatan: Kasus DBD di Lampung Tengah Belum Mengkhawatirkan

Supriyanto/Teraslampung.com Ilustrasi nyamukAedes aegypti GUNUNGSUGIH- Kepala Dinas Kesehatan Lampung Tengah Lindawati mengungkapkan, hingga akhir Januari 2015 ini, di wilayahnya terbilang masih cukup rendah. Hingga Januari 2015 ini  t...

Kadis Kesehatan: Kasus DBD di Lampung Tengah Belum Mengkhawatirkan

Supriyanto/Teraslampung.com

Ilustrasi nyamukAedes aegypti

GUNUNGSUGIH- Kepala Dinas Kesehatan Lampung Tengah Lindawati mengungkapkan, hingga akhir Januari 2015 ini, di wilayahnya terbilang masih cukup rendah. Hingga Januari 2015 ini  telah terjadi 54 kasus demam berdarah dengue (DBD) se-Lampung Tengah yang tersebar di beberapa kecamatan. Dari jumlah itu, tidak ada yang meninggal dunia.

”Bila ada informasi di  sebuah kelurahan ada tujuh warga meninggal dunia karena DBD, misanya, artinya sudah masuk kategori kejadian luar biasa ( KLB). Yang jelas hingga saat ini belum ada warga yang meninggal karena positif DBD,”tegas Linda, Kamis (29/1).

Kendati DBD di Lampung Tengah belum mengkhawatirkan, kata Linda, warga maupun semua pihak harus tetap waspada. Pihaknya juga senatiasa memantau kemungkinan terjadinya DBD maupun penyakit lain. Untuk itu setiap puskemas maupun rumah sakit ditempatkan petugas surveilen yang akan melaporkan setiap kejadian.

Menurut Linda , utuk memastikan setiap demam itu DBD atau bukan, lanjutnya, perlu dilakukan pemeriksaan laboratorium. Sebab, bukan hanya trombosit yang turun, juga harus ada pemeriksaan secara logis yakni pemeriksaan IGD dan IGM nya positif atau tidak kalau itu positif berarti dia DBD.

” Penurunan trombosit bisa saja disebabkan karena tipes atau campak. Jadi bukan hanya DBD saja yang memyebabkan trobosit menurun, maka untuk memastikan perlu adanya uji laboratorium terhadap darah pasien,”katanya.

Diakui Linda, wilayah yang masih besar kasus DBD adalah Keecamatan Terbanggibesar, karena memang kecamatan ini berpenduduk padat. Langkah antisipasi untuk menekan terjangkitnya DBD,

Dinas Kesehatan Lampung Tengah kata Linda, secara intensif telah melakukan penyuluhan kepada warga agar tetap meningkatkan kewaspadaan dengan membersihkan lingkungan, memberantas sarang nyamuk dengan membuang barang bekas yang berpotensi menjadi sarang nyamuk, secara rutin menguras bak air.

Menurutnya, kasus DBD per Januari 2015 dibanding dengan Januari 2014,  masih cukup juah perbandingannya. Hingga Januari  2014 kasus DBD mencapai 81 kasus, sedang hingga akhir Januari 2015 ini kasus DBD baru mencapai 54 kasus. ”Memang puncak kasus DBD biasanya di bulan Januari dan Pebruari. Artinya, kasus DBD hingga Januari 2915 nasih di bawah kasus tahun lalu. Mudah-mudahan tidak terjadi penambahan yang signifikan, cukup diangka 54,”tandasnya.