JTTS Belum Maksimal Dilalui Pemudik, Rekayasa Lalu Lintas Difokuskan di Bakauheni
Zainal Asikin|Teraslampung.com BANDARLAMPUNG — Karena beberapa titik ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di Lampung belum sepenuhnya bisa dipakai saat arus mudik-balik Lebaran 2017, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Lampung memfokuskan...

Zainal Asikin|Teraslampung.com
BANDARLAMPUNG — Karena beberapa titik ruas Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) di Lampung belum sepenuhnya bisa dipakai saat arus mudik-balik Lebaran 2017, Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Lampung memfokuskan rekayasa lalu lintas untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan kendaraan di beberapa titik jalan lintas Sumatera di wilayah Lampung Selatan.
Berdasarkan update data terakhir dari Kementerian PUPR, JTTS di Lampung Selatan yang baru bisa dilalui baru berjarak sekitar 1,5 kilometer dan keluarnya melalui Desa Way Apus lewat jalan arteri (jalan utama) di jalur lintas timur (Jalintim).
Pintu masuk Pelabuhan Bakauheni merupakan titik paling krusial terjadinya kemacetan dan antrean panjang saat arus mudik dan balik Lebaran nanti. Pada titik itu juga, terjadi penyempitan jalur masuk dari jalan lintas sumatera (jalinsum) menuju tollgate pelabuhan.
Selain itu, di areal pembelian tiket bagi kendaraan, berkurang karena adanya pembangunan jembatan layang (fly-over) JTTS yang menuju ke pintu masuk ke pelabuhan Bakauheni.
Direktur Lalu Lintas Polda Lampung, Kombes Pol Prahoro Tri Wahyono mengatakan, untuk mengantisipasi terjadinya kemacetan dan antrean kendaraan, pihaknya telah membuat beberapa skenario atau rekayasa lalu lintas untuk pelayanan arus mudik dan balik lebaran tahun 2017. Khususnya, untuk di jalur pintu masuk Pelabuhan Bakauheni.
Jalur yang akan dilalui bagi para pemudik tersebut, kata Prahoro, jalan lintas timur (Jalintim), jalan lintas tengah (Jalinteng) dan jalan lintas barat (Jalinbar). Nantinya ketiga jalur tersebut, akan bermuara pada titik nol atau awal yakni di Bakauheni.
“Persiapan kami, memiliki titik fokus di Bakauheni berkoordinasi dengan pihak PT Indonesia Ferry (Persero) Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Bakauheni,”ujarnya kepada teraslampung.com, Rabu (7/6/2017).
Hasil koordinasi tersebut, kata Prahoro, disepakati bersama, semua kendaraan dari kapal akan keluar melalui dermaga V dan VI. Kemudian, agar tidak terjadi kepadatan kendaraan di satu titik, maka akan dibagi menjadi dua jalur.
“Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang baru bisa dilalui kendaraan pemudik, baru berjarak sekitar 1,5 kilometer. Lalu keluarnya, melalui Desa Way Apus lewat jalan arteri (jalan utama) di jalur lintas timur (Jalintim),”ungkapnya.