Gempa Bumi di Lebak, 311 Bangunan Rusak
TERASLAMPUNG.COM — Jumlah rumah dan bangunan yang rusak akibat gempa 6,4 skala richter di Lebak terus bertambah. Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, sebanyak 12 kecamatan terkena dampak gem...

TERASLAMPUNG.COM — Jumlah rumah dan bangunan yang rusak akibat gempa 6,4 skala richter di Lebak terus bertambah. Berdasarkan data yang dihimpun Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebak, sebanyak 12 kecamatan terkena dampak gempa kuat 6,1 Skala Richter mengguncang wilayah Lebak Selasa siang, 23 Januari 2018.
Menurut BPBD Lebak, aAda 311 bangunan yang rusak akibat gempa. Antara lain di wilayah Bayah sebanyak 41 bangunan, Wanasalam 6, Panggarangan 92, Cilograng 26, Lebak Gedong 11, Sobang 2, Cimarga 2, Sajira 1 Cirinten 6m Cihara 1, Bojong Manik 3, dan Cijaku 120 bangunan yang rusak.
“Ini sementara ya 64 rusak parah, kemungkinan masih bertambah,” kata Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Lebak Madrias Selasa, 23 Januari 2018.
Baca juga: Terjadi Gempa, Tamu Undangan Ultah Megawati Sempat Berhamburan
Madrias mengatakan belum ditemukan korban jiwa akibat gempa ini. “Jumlah tersebut sementara, saya harap tidak akan bertambah lagi. Namun relawan kami sedang menyisir lokasi. Korban sementara tidak ada,” katanya.
Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy yang juga ketua Tagana Provinsi Banten, mengatakan saat ini BPBD masih terus mendata jumlah kerusakan yang diakibatkan gempa tersebut.
“Ini saya mau langsung ke Pandeglang dan Lebak. Mengecek jalan-jalan atau bangunan yang rusak. Kita masih kumpulkan data, validasi. Infonya tadi ada masjid ambruk. Kita mau pastikan wilayah mana yang terdampak paling parah,” kata Andika.
Selain BPBD, kata Andika, Tagana juga akan dikerahkan untuk membantu warga korban gempa.
“Tagana kami kerahkan. BPBD sekarang menginventarisis data yang valid. Koordinasi dengan pemkab untuk mengindentifikasi kalau ada korban dan kerusakan. Langkah konkret tentu saja kita salurkan bantuan untuk masyarakat,” katanya,
Sebelumnya, gempa berkekuatan 6,1 skala Richter mengguncang wilayah Banten sekitarnya. Gempa yang berpusat di Samudera Hindia bagian selatan tersebut tidak berpotensi tsunami.
Pusat gempa bumi tersebut berlokasi pada koordinat 7,23 LS dan 105,9 BT, atau tepatnya berlokasi di tengah laut pada jarak 81 Km Barat Daya Kabupaten Lebak, Provinsi Banten pada kedalaman 61 km.
Gempa yang termasuk dalam klasifikasi gempa bumi berkedalaman dangkal tersebut akibat aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia ke bawah Lempeng Eurasia. Meski begitu hampir semua daerah Provinsi Banten merasakan goncangan gempa tersebut. Bahkan gempa terasa hingga Jakarta dan Cianjur.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana membenarkan banyaknya rumah yang rusak akibat gempa tersebut.
“Berdasarkan data sementara, ratusan rumah rusak akibat gempa,” kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis, Selasa 23 Januari 2018.
Sutopo mengatakan, di Kabupaten Cianjur satu rumah rusak berat di Desa Tanggeung dan satu rumah rusak berat di Desa Pagermaneuh. Selain itu, enam orang pelajar dari SMK Tenggeung, Cianjur luka berat dan dua pelajar lain luka ringan.
Di Kabupaten Sukabumi, sembilan rumah rusak ringan, satu rumah rusak sedang, satu masjid rusak berat dan 2 fasilitas umum kesehatan rusak ringan.
Baca juga: Gempa Hari Ini, BMKG: Kondisi Sudah Stabil Tidak Perlu Panik
Di Kabupaten Bogor tujuh rumah rusak berat dan lima rumah rusak ringan. Di kabupten tersebut, kerusakan terjadi di beberapa kecamatan seperti Kecamatan Sukajaya, Kecamata Nanggung, Kecamatan Megamendung, Kecamatan Caringin, dan Kecamatan Cijeruk.
“Data akan bertambah karena diperkirakan masih terdapat bangunan yang rusak,” kata Sutopo.
Di Pandeglang, aula SMA CMBBS Pandeglang roboh dan beberapa rumah mengalami kerusakan. Namun, insiden itu tidak mengakibatkan korban jiwa. Di Banten sendiri, 115 rumah rusak dan satu masjid serta satu puskesmas rusak.
Sutopo mengatakan, dari laporan di posko BNPB, gempa dirasakan sangat kuat di Banten selama 10 detik.
“Masyarakat panik berhamburan keluar rumah. Beberapa rumah dan bangunan mengalami kerusakan,” katanya.