Daging Kambing Banyak Disantap, Angka Kejadian Stroke tidak Meningkat
Mengolah kaki kambing (dok Iwan) Saya hanya ingin mengungkap kembali tidak perlu kecemasan, atau ketakutan makan daging kambing bisa bikin stroke, atau serangan jantung. Sudah beberapa kali saya ungkap lewat tulisan, talkshow TV, dan di buku...

Mengolah kaki kambing (dok Iwan) |
Saya hanya ingin mengungkap kembali tidak perlu kecemasan, atau ketakutan makan daging kambing bisa bikin stroke, atau serangan jantung. Sudah beberapa kali saya ungkap lewat tulisan, talkshow TV, dan di buku saya sendiri, bahwa daging kambing, seperti halnya durian, tidak menjadikan seseorang yang mengonsumsinya akan jatuh stroke.
Kalau faktor kolesterol yang jadi ketakutan kita, melihat komposisi zat gizinya, kandungan kolesterol daging kambing tidak berbeda dengan daging lainnya. Kalau pun betul suatu menu berkolesterol tinggi yang kita santap dianggap sebagai penyebabnya, barang tentu tidak langsung serta merta mencetuskan serangan stroke maupun jantung koroner.
Pencetus serangan stroke atau jantung itu lebih oleh faktor tensi darah, oleh kondisi darah sendiri, selain faktor stres, dan emosi. Habis makan sate kambing masuk kamar hotel bukan dengan istri sendiri, misalnya.
Secara Ilmu Gizi, daging kambing bersifat “panas” karena kalori yang dipakai untuk memetabolisme daging kambing perlu lebih tinggi (SDA, specific dynamic action). Namun tidak ada kaitan SDA dengan kejadian stroke dan serangan jantung. Kalau semua orang berisiko stroke atau terserang jantung yang mengonsumsi daging kambing, lalu terserang kedua penyakit itu, baru dinyatakan betul berkorelasi antara makan kambing dengan kejadian stroke, Buktinya kan tidak demikian.
Jadi kesimpulan saya, “Apa salahnya kambing?”
Salam sehat,
Dr HANDRAWAN NADESUL