Belasan Gajah Memasuki Kawasan Gunung Doh Tanggamus

TERASLAMPUNG.COM,TANGGAMUS — Belasan gajah menyambangi Blok 3 Talang Rasuk dan Talang Sarwan di Pekon Gunung Doh, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus, Senin, 10 Februari 2020. Kawanan gajah tersebut diduga merupakan kawanan yan...

Belasan Gajah Memasuki Kawasan Gunung Doh Tanggamus
Kawanan gajah masuk Kampung Karang Agung, Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus. (Foto: Samiun Ali)

TERASLAMPUNG.COM,TANGGAMUS — Belasan gajah menyambangi Blok 3 Talang Rasuk dan Talang Sarwan di Pekon Gunung Doh, Kecamatan Bandar Negeri Semuong, Kabupaten Tanggamus, Senin, 10 Februari 2020. Kawanan gajah tersebut diduga merupakan kawanan yang sama yang sebelumnya memasuki kawasan Kecamatan Semaka, Tanggamus.

Kapolsek Semaka Iptu Heri Yulianto mengatakan, sebelumnya kawanan gajah turun dari Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) ke kawasan Hutan Marga di Pekon Tulungasahan, Kecamatan Semaka. Belasan gajah itu masuk kebun dan merusak tanaman warga. Bahkan, ada petugas Penganggulangan Konflik Satwa. Balai TNBBS yang terluka saat mencoba menggiring kawanan gajah masuk hutan.

Petugas bernama Saridi itu menjadi korban serangan gajah. Warga  Pekon Sukajaya itu mengalami luka cukup parah karena tertusuk caling atau gading gajah pada bagian paha sebelah kanan hingga menembus tulang. Ia kemudian dilarikan ke RSUD  Batin Mangunang (RSUDBM) Kotaagung untuk mendapat pertolongan,

“Satgas sudah berupaya menggiring kawanan gajah masuk ke dalam kawasan TNBBS pada Jumat (7/2/2020) lalu. Namun saat proses penggiringan, ada warga dari atas yang turun membawa kayu bakar. Mungkin gajah tersebut marah dan berbalik lalu menyerang petugas,” kata Kapolsek Semaka Iptu Heri Yulianto.

Kepala KPHL Kotaagung Utara, Zulhaidir, mengatakan gajah sering masuk perkampungan warga karena gajah merasa terusik habitatnya atau karena stok makanan di dalam hutan berkurang.

Menurut Zulhaidir, kawasan yang selama ini menjadi wilayah jelajah gajah memang dulunya merupakan kawasan yang menjadi wilayah habitat gajah.

“Kalau mereka nyaman dan tidak terusik, mereka tidak akan keluar hutan dan memasuki kebun.

Zulhaidir mengimbau warga untuk menjaga bersama kawasan hutan agar terjadi harmoni antara satwan dengan manusia.

“Kami minta masyarakat jangan melakukan ilegal logging  atau perambahan hutan. Hal itu akan membuat para gajah makin terdesak.Dampaknya akan lebih luas nantinya,” katanya.

Kanit Polisi Hutan, Dodi Junaidi, menambahkan kawanan gajah tersebut selama ini habitatnya berada di  hutan register 39 dan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBS).

Menurutnya, kawasan tersebut harus dijaga bersama agar para gajah tidak terusik kemudian masuk kampung.

“Kita tidak bisa menyalahkan gajah, sebab itu memang wilayah mereka. Kalau wilayahnya terusik, mereka akan marah,” katanya.