UNM Gelar Seminar Kurikulum 2013

MALANG, Teraslampung.com–Sejak bergulir wacana implementasi Kurikulum 2013 pada awal tahun pelajaran 2014, pro dan kontra telah terlontarkan dari berbagai kalangan khususnya praktisi dan masyarakat pendidikan, namun pemerintah tetap memutuska...

UNM Gelar Seminar Kurikulum 2013

MALANG, Teraslampung.com–Sejak bergulir wacana implementasi Kurikulum 2013 pada awal tahun pelajaran 2014, pro dan kontra telah terlontarkan dari berbagai kalangan khususnya praktisi dan masyarakat pendidikan, namun pemerintah tetap memutuskan untuk melaksanakan kurikulum 2013 tersebut.

Hal itu juga terungkap dalam seminar nasional bertajuk “Pengembangan Kurikulum di Era Otonomi Daerah” di Aula Pascasarjana Universitas Negeri Malang,  Sabtu (27/9).

Seminar pendidikan yang diselengarakan Program Studi Pendidikan Dasar  Universitas Negeri Malang menghadirkan pembicara.Herry Widyastono, PU (Kepala Bidang Kurikulum dan Perbukuan Pendidikan Menengah, Pusat Kurikulum dan Perbukuan Balitbang Kemendikbud dan Prof. Dr. Suyono, M.Pd (guru besar Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang).

Menurut Herry Widyastono, Kurikulum 2013 merupakan penyempurnaan  kurikulum sebelumnya yakni sesuai dengan tuntutan zaman,perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini.

“Perubahan kurikulum dengan penyempurnaan sesungguhnya hal yang biasa dan suatu keharusan. Sebab, tuntutan zaman mengalami perubahan dan tuntutan kompetensi juga berubah sehingga perlu dilakukan perubahan ,penyesuiaan,penyempurnaan atau pengembangan terhadap kurikulum, misalnya saja pada pelajaran geografi jumlah propinsi,kabupaten mengalami perubahan sehingga buku teks menyesuaikan dengan keadaan tersebut,” kata Herry.

Menurut  Herry, terlepas dari berbagai kritik dari berbagai kalangan bagi pemberlakuan Kurikulum 2013,  akan lebih baik jika untuk memperbaiki kurikulum tersebut dengan maksud penyempurnaan bukan mengurangi apa yang menjadi tujuan Kurikulum 2013 saat ini.

Akhmad Syamsaidi,  guru SDN Brebes 03, menilai perubahan kurikulum ini tentunya menjadi masalah.

“Perubahan kurikulum tentunya membawa konsekuensi baru misalnya guru belajar lagi,membuka peraturan dan pedoman lagi dan harus mengetahui strategi dan metode pembelajaranya yang sesuai dengan tuntutan kurikulum dengan waktu yang tiba-tiba,”kata Akmad.

Kesiapan dalam penerapan kurikulum 2013 tampaknya belum selesai ini dapat dilihat dari sosialisasi kurikulum yang masih belum menyentuh seluruh unsur para pendidik dan diikuti perangkat pembelajaran yang belum maksimal.

Dengan perubahan kurikulum idealnya diikuti dengan perubahan yang lincah pada diri guru. Tuntutan ini berdasar sebab kurikulum yang terus berubah guru harus berbenah.

Prof Dr Suyono, M.Pd mengatakan, guru hendaknya memberikan pembelajaran yang mampu merangsang kemampuan berpikir peserta didik dengan kritis,kreatif,lancar,cermat terhadap informasi dan gagasan dalam teks maupun lisan yang didapat oleh guru sehingga dengan kemampuan itu guru akan selalu berbenah dan siap walau kurikulum akan terus berganti.


Aan Frimadona Rosa