Tertimbun Tanah Longsor, Jasad Supriyadi Tiga Hari Belum Bisa Dievakuasi dari dalam Sumur
Warga membantu Tim SAR untuk mengevakuasi jasad Supriyadi dari dalam sumur sedalam 13 meter, Senin (17/8/2015). TRIMURJO, Teraslampung,com — Malang benar nasib Supriyadi (50), warga Desa Pujodadi, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah. Ia...
| Warga membantu Tim SAR untuk mengevakuasi jasad Supriyadi dari dalam sumur sedalam 13 meter, Senin (17/8/2015). |
TRIMURJO, Teraslampung,com — Malang benar nasib Supriyadi (50), warga Desa Pujodadi, Kecamatan Trimurjo, Lampung Tengah. Ia tewas karena tertimbun tanah di sumur yang digalinya, Sabtu (15/8) dan hingga Senin siang (17/8/2015) jasadnya masih belum bisa dievakuasi.
Tim Badan SAR Provinsi Lampung dibantu sejumlah warga sudah berusaha mengevakuasi Supriyadi sejak peristiwa tragis itu menimpanya, Sabtu siang.
Udin, menantu Supriyadi, mengatakan kedalaman sumur yang mencapai 13 meter dan medan yang sulit menyebabkan evakuasi sangat sulit.
“Peristiwa terkuburnya mertua saya berlangsung sangat cepat, hanya 30 menit setela kami berdua beristiraat Ketika ayah mertua saya sedang berada di dalam sumur tiba-tiba tanah di samping kirinya ambrol dan menimpanya,” kata Udin. Senin (17/8/2015).
Udin mengaku, sebelum tanah di sumur itu ambrol, ayah mertuanya dan dirinya beristirahat setelah menggali sumur sejak pagi hari.
| Jasad Supriyadi tidak hanya tertimbun tanah, tetapi juga bebatuan di sekeliling sumur yang juga ambrol. |
“Ketika tertimpa longsoran tanah ambrol yang pertama, mertua saya masih sempat teriak untuk meminta tolong. Saya langsung lari dan masuk ke sumur untuk menolongnya. Namun, sebelum menolong korban longsoran berikutnya menyusul hingga menenggelamkan mertua saya. Saya pun berteriak untuk meminta tolong para tetangga,” katanya.
Yeyen, warga Pujodadi yang juga berprofesi sebagai penggali sumur, mengaku dirinya dan para tetangganya sudah berusaha keras menolong korban. Namun, kata dia, medannya sangat susah sehingga upaya mengevakuasi korban pun mengalami kesulitan.
“Di dalam sumur banyak lumpur, sementara di sekililing sumur terdapat bebatuan. Jadi, ketika tanah sumur ambrol, korban tertimpa tanah dan bebatuan. Itu yang menyebabkan susah mengambil jasadnya,” kaya Yeyen.
Menurut Yeyen, solusi untuk bisa mengambil jasad Supriyadi adalah dengan membuat kembali lubang di samping sumur dengan alat eskavator.



