Temui Pendemo, Bupati Lamtim Ajak Petani Tolak Impor Singkong
TERASLAMPUNG.COM –– Bupati Lampung Timur Chusnania mengajak para petani di Lampung Timur untuk menolak kebijakan mengimpor singkong. Menurut Chusnania, impor singkong menjadi penyebab anjloknya harga singkong di Lampung. “Impor sing...
TERASLAMPUNG.COM –– Bupati Lampung Timur Chusnania mengajak para petani di Lampung Timur untuk menolak kebijakan mengimpor singkong. Menurut Chusnania, impor singkong menjadi penyebab anjloknya harga singkong di Lampung.
“Impor singkong salah satu penyebab turunnya harga singkong di tingkat petani. Kebutuhan bahan baku pabrik sudah tercukupi, singkong petani akhirnya ditolak,” kata Chusnunia, saat menemui para petani singkong di Lapangan Brimob, Sukadana, Kamis (22/12/2016).
“Marilah kita bersama-sama menolak impor singkong. Petani singkong Lampung Timur, ayo bersama saya menyatakan menolak kebijakan impor singkong nasional!” imbuh Bupati Chusnania.
Selain menolak impor singkong, Chusnunia juga menyampaikan bahwa Pemda Lampung Timur sudah mengupayakan untuk mendorong pemerintah pusat agar mendorong perusahaan-perusahaan untuk menampung singkong hasil penen petani.
Pemda Lampung Timur, kata dia, sudah mengumpulkan perusahaan-perusahaan yang ada di Kabupaten lampung Timur agar mau menerima singkong petani sesuai persyaratan mereka.
“Kalau ternyata perusahaan belum melakukannya, kita akan panggil perusahaan untuk menegaskan soal ini. Kita akan membuat komitmen dengan perusahaan. Kalau perusahaan tidak mau datang, kita yang mendatangi ke perusahaan-perusahaan itu,” kata Chusnunia.
“Kita bersama-sama mendatangi perusahaan itu!” imbuhnya.
Sebelumnya, pada Kamis pagi (22/12/2016), petani singkong Lampung Timur menggelar unjuk rasa, di Lapangan Brimob, Sukadana, Lampung Timur.
Mereka menuntut Pemda Kabupaten Lampung Timur memperjuangkan agar harga singkong tidak anjlok lagi pada 2017 mendatang. Mereka juga meminta masalah kelangkaan pupuk di tingkat petani segera diantisipasi agar usaha budidaya yang dilakukan petani berjalan lancar.
“Kami menuntut janji pemerintah daerah untuk mengatasi kelangkaan pupuk dan anjloknya harga singkong,” teriak Fauzi, koordinator lapangan aksi, melalui pelantang suara.
Teriakan itu disambut riuh para petani yang berkumpul di lapangan. Mereka datang diangkut truk- truk yang biasa dipakai mengangkut singkong dari lahan petani ke pabrik. Truk-truk itu diparkir di Lapangan Brimob Sukadana, beberapa meter dari lokasi massa berkumpul.
Truk-truk mulai memasuki lapangan sekitar pukul 08.00 Wib. Setiap truk mengangkut para petani singkong. Mereka membawa sepanduk bertuliskan tuntutan tentang kelangkaan pupuk dan kenaikan harga singkong.
Kehadiran truk-truk para petani dikawal anggota Polres Lampung Timur dan Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Lampung Timur. Aksi mereka, atas nama konsorsium empat lembaga swadaya masyarakat, sudah terdaftar di Polres Lamtim.
Sekitar pukul 08.30 Wib, Bupati Lampung Timur Chusnunia dan Wakil Bupati Lampung timur Zaiful Bukhori, menghampiri masyarakat. Bupati Lampung Timur Chusnunia, Wakil Bupati Zaiful Bukhori, dan Asisten II Sekda Kabupaten Lampung Timur, Junaidi, didaulat warga untuk naik ke atas truk.
Aspirasi mereka kemudian dibacakan di hadapan para pemimpin di Kabupaten Lampung Timur. Fauzi, koordinator aksi, meminta izin untuk membacakan selembar kertas berisi dua tuntutan warga.
Seusai membacakan dua tuntutan, Fauzi memberikan pelantang suara kepada Bupati Lampung Timur, Chusnunia.
Chusnunia mengawali pidatonya dengan bercerita soal kuota impor singkong nasional, kemudian ajakan agar petani di Lamtim menolak kebijakan impor singkong.
Kelangkaan Pupuk
Mengenai kelangkaan pupuk, Bupati Chusnunia mengatakan dirinya sebagai pribadi sangat kecewa. Pasalnya, secara pribadi Chusnunia sudah menyampaiakan soal kelangkaan pupuk langsung kepada Menteri Pertanian.
“Menteri sudah menyanggupi akan mengatasi persoalan kelangkaan pupuk di Lampung Timur, tapi sampai hari ini belum,” katanya.
Sebab itu, Chusnunia menegaskan, jika aksi mendesak pemerintah pusat untuk mengatasi kelangkaan pupuk harus dilakukan ke Kementerian Pertanianian, Chusnunia bersedia bersama-sama petani se-Lampung Timur .
“Mari bersama saya mendesak pemerintah pusat agar mempercepat mengatasi masalah pupuk,” katanya.



