Survei: Pairin-Djohan dan Sudarsono-Taufik Hidayat Masih Bersaing Ketat di Metro

Pasangan Pairin-Djohan dan Sudarsono-Taufik Hidayat (dok) BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Selain memaparkan fakta potensi merebaknya “politik wani piro” atau politik uang, hasil survei Rakata Institute juga mengungkap pet...

Survei: Pairin-Djohan dan Sudarsono-Taufik Hidayat Masih Bersaing Ketat di Metro
Pasangan Pairin-Djohan dan Sudarsono-Taufik Hidayat (dok)

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Selain memaparkan fakta potensi merebaknya “politik wani piro” atau politik uang, hasil survei Rakata Institute juga mengungkap peta kecenderungan pilihan calon pemilih hingga akhir Agustus 2015.

Survei yang digelar 27-29 Agustus 2015 itu menunjukkan bahwa hingga akhir Agustus 2015 pasangan Pairin-Djohan memiliki tingkat keterpilihan (elektabilitas) 24,75 persen, disusul pasangan Sudarsono-Taufik Hidayat 21 persen, Abdul Hakim-Muchlido 17,25 persen, Okta Novandra-Wahadi 6,50 persen, dan Supriyadi-Megawasri 4 persen.

Data itu menggambarkan bahwa persaingan ketat masih terjadi di antara pasangan calon yang diusung parpol. Meski begitu. persentase  ini diyakini masing akan fluktuatif.

” Tiga pasangan kandidat (Pairin-Djohan,Sudarsono-Taufik,dan Abdul Hakim-Muchlido) masih bersaing secara ketat dan belum dapat dikatakan lebih unggul satu dari lainnya secara statistik pada marginoferror ±5% dan tingkat kepercayaan 95%,” kata Direktur Rakata Institute, mengutip hasil survei yang dilakukan lembaganya, Senin (31/8).

Persaingan tiga pasangan kandidat yang diusung parpol akan ketat, karena keterpilihan mereka  telah melebihi jarak >5% dari elektabilitas dua kandidat jalur perseorangan.

Eko mengatakan, hasil survei ini hanya menggambarkan data per akhir Agustus 2015 dan waktu beberapa bulan ke depan masih berpeluang mengubah peta ini apabila kandidat mampu mengolah 26,50%  pemilih yang belum memutuskan pilihan (swingvoters).