Sumatera atau Sumatra?

Oleh Ivan Lanin Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)  edisi IV menggunakan ejaan Sumatra dalam lampiran “Nama Daerah Tingkat I dan II di Indonesia”, tetapi sebagian besar peraturan perundangan, situs pemerintah pusat, dan situs pemerintah...

Sumatera atau Sumatra?

Oleh Ivan Lanin

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)  edisi IV menggunakan ejaan Sumatra dalam lampiran “Nama Daerah Tingkat I dan II di Indonesia”, tetapi sebagian besar peraturan perundangan, situs pemerintah pusat, dan situs pemerintah daerah menggunakan ejaan Sumatera. Karena digunakan dalam banyak produk hukum, seharusnya ejaan Sumatera-lah yang lebih baku.

Variasi ejaan karena penambahan vokal /e/ merupakan hal yang kerap terjadi dalam bahasa Indonesia. Secara umum, penyisipan bunyi atau huruf ke dalam kata untuk memudahkan pelafalan disebut epentesis. Epentesis dengan menyisipkan vokal disebut anaptiksis atau swarabakti.

Dalam bahasa Indonesia, bahasa asing biasanya diserap tanpa swarabakti (mis. Inggris), sedangkan bahasa Nusantara biasanya diserap dengan swarabakti (mis. terampil). Bentuk “Sumatera” tampaknya mengikuti pola tersebut: diberi swarabakti karena dianggap berasal dari bahasa Nusantara.

Ivan Lanin adalah seorang linguis. Tulisan ini bersumber dari blog pribadi Ivan Lanin: http://tanja.portalbahasa.com