Suara Letusan Gunung Slamet Getarkan Kaca Rumah Warga

Gunung Slamet. (dok suaramerdeka) PURBALINGGA, Teraslampung.com– Suara letusan Gunung Slamet yang keras sempat membuat warga di lereng gunung panik. Seorang warga Desa Bumisari, Kecamatan Bojongsari, Suwignyo mengatakan, sekitar pukul...

Suara Letusan Gunung Slamet Getarkan Kaca Rumah Warga
Gunung Slamet. (dok suaramerdeka)

PURBALINGGA, Teraslampung.com– Suara letusan Gunung Slamet yang keras sempat membuat warga di lereng gunung panik. Seorang warga Desa Bumisari, Kecamatan Bojongsari, Suwignyo mengatakan, sekitar pukul 10.30 WIB terdengar dentuman keras dari gunung tertinggi di Jawa Tengah itu.

“Kaca rumah sampai bergetar. Atap seng rumah juga sempat terlepas akibat dentuman tersebut,” katanya.

Sepuluh menit kemudian, dentuman keras kembali terdengar. Warga pun keluar dari rumah masing-masing.

Petugas SAR Purbalingga di Pos Pendakian Gunung Slamet Dusun Bambangan, Desa Kutabawa, Kecamatan Karangreja, Slamet Ardianzah mengatakan, suara letusan terdengar beberapa kali hingga sore hari.

Suaranya yang keras membuat warga sempat panik dan keluar dari rumah.

“Tapi saat ini mereka (warga) sudah tenang. Di sini juga tidak terjadi hujan abu vulkanik sebab angin bertiup ke arah barat,” katanya kepada Suaramerdeka.com.

Hingga berita ini ditulis, puncak Gunung Slamet masih tertutup kabut tebal.

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah sempat “tertidur” dua hari, Gunung Slamet kembali meletus memuntahkan material vulkanik, Rabu (17/9).

Jalur Evakuasi

Sementara itu, sejak aktivitas Gunung Slamet  terus meningkat, tim penanggulangan bencana Gunung Slamet Kabupaten Banyumas, sejak Kamis pekan lalu (11/9)  menyiagakan sekitar 250 truk untuk evakuasi pengungsi di wilayah terdampak.

Hal itu diputuskan dalam rapat koordinasi darurat tanggap bencana, Kamis (11/9) petang di Ruang Salon Pendapa Si Panji, Pemkab Banyumas. Rapat dipimpin langsung Bupati Achmad Husein didampingi Dandim 0701 Banyumas Letkol Inf Asep Afandi dan Sekda Wahyu Budi Saptono.

Semua tim penanggulangan bencana, termasuk camat dan kepala desa di tiga wilayah terdampak, yakni Kecamatan Sumbang, Baturraden dan Kedungbanteng ikut dikumpulkan. Husein mengatakan, hasil rapat di antaranya memutuskan mulai Jumat besok (12/9) jalur evakuasi akan dicek lagi dan dites dengan kendaraan berat seperti truk. Kemudian masker harus sudah bisa dibagikan ke warga.

Sumber: suaramerdeka.com