RUMAN Aceh Akan Latih Santriwati Ar-Raudhatul Hasanah Medan Keterampilan Tangan
Kunjungan PPM RH di Sekretariat Ruman Aceh BANDA ACEH, Teraslampung.com — Rabu (4/3/2015) petang dan Kamis (5/3/2015) pagi Lembaga Pendidikan Rumah Baca Aneuk Nanggroe (RUMAN) Aceh menerima kunjungan rombongan Pondok Pesantren Modern (...
| Kunjungan PPM RH di Sekretariat Ruman Aceh |
BANDA ACEH, Teraslampung.com — Rabu (4/3/2015) petang dan Kamis (5/3/2015) pagi Lembaga Pendidikan Rumah Baca Aneuk Nanggroe (RUMAN) Aceh menerima kunjungan rombongan Pondok Pesantren Modern (PPM) Ar-Raudhatul Hasanah (RH) Medan, Sumatera Utara.
Rombongan PPM RH terdiri dari 6 orang. Muhammad Ilyas S.Pd, M.Si. Erwin ST., S.Pd.I. Habibi Sembiring LC., MA. Andi Wahyudi LC., MA. Muhammad Adi yani S.Pd.I dan Hadrian Syahputra. Mereka diterima langsung oleh Direktur RUMAN Aceh, Ahmad Arif yang didampingi Sekretaris RUMAN Aceh, Riski Sopya di sekretariat mereka di Desa Punge Blang Cut Kecamatan Jaya Baru, Banda Aceh.
Rombongan PPM RH yang dipimpin oleh Muhammad Ilyas, S.Pd., M.Si tersebut merupakan tim panitia pelaskana kegiatan Study & Entrepreneurship Tour yang sedang melakukan surve ke lokasi-lokasi yang akan dikunjungi santri dan santriwati mereka pada tanggal 29 April hingga 3 Mei 2015 mendatang. Setidaknya ada 8 Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang dikunjungi santri/wati tersebut dan RUMAN Aceh salah satunya.
“Kita akan kenalkan tempat-tempat bersejarah yang ada di Banda Aceh dan Aceh Besar kepada 296 santri/wati kelas 3 Aliyah yang menjadi peserta kegiatan ini. Mereka juga akan dikenalkan beragam kreasi dan inovasi yang dihasilkan oleh pegiat UKM untuk menstimulus semangat wirausaha mereka”, ujar Muhammad Ilyas M.Si.
Direktur RUMAN Aceh, Ahmad Arif, mengungkapkan bahwa direncanakan akan ada dua gelombang santriwati yang belajar proses pembuatan handicraft (kerajinan tangan) di base lembaga yang pada 8 April nanti akan genap 2 tahun berkhidmah bagi masyarakat Aceh.
Gelombang pertama sebanyak 40 santriwati akan belajar pada Jumat (1/5) siang hingga petang. Sedangkan gelombang kedua, 40 santriwati lainnya akan belajar pada Sabtu (2/5) pagi hingga siang.
“Tim RUMAN akan mengajarkan secara cuma-cuma proses pembuatan bros, dompet, tempat pensil, sarung tangan untuk memasak dan tas samping. Semua produk tersebut dari bahan daur ulang”, ungkap Ahmad Arif yang belajar di PPM RH pada tahun 1993-1999 silam.
Sebagai informasi, PPM RH berstatus wakaf didirikan pada 18 Oktober 1982. Kini, 3.128 santriwan/wati dari berbagai daerah di Indonesia belajar di sana. Termasuk 500-an dari provinsi Aceh.



