Impor Minyak dari Angola, Indonesia Bisa Hemat Anggaran 25 Persen
Kilang minyak Pertamina di Balikpapan. (dok/IST) JAKARTA, Teraslampung.com – Presiden Joko Widodo menandatangani perjanjian kerja sama pembelian minyak dengan Wakil Presiden Angola Manuel Domingos Fincente di Istana Merdeka, Jum...
| Kilang minyak Pertamina di Balikpapan. (dok/IST) |
Joko Widodo menandatangani perjanjian
kerja sama pembelian minyak dengan Wakil Presiden Angola Manuel Domingos
Fincente di Istana Merdeka, Jumat, 31 Oktober 2014.
Presiden
Jokowi mengatakan, pembelian minyak ini dari Angola bisa meningkatkan efisiensi
anggaran. “Langsung dibeli dari perusahaan nasional di Angola,” kata
Jokowi.
Setelah
perjanjian tersebut ditandatangani, Indonesia diwakili PT Pertamina (Persero)
akan membeli minyak dari perusahaan minyak nasional Angola, Sonangol EP.
Negeri Retno Marsudi, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Sudirman Said, dan
Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto.
Jokowi
berharap kerja sama antarpemerintah bisa bermanfaat langsung bagi rakyat. Dia
mengimbau kementerian terkait untuk menindaklanjuti perjanjian kerja sama itu
melalui skema teknis.
tanda tangan,” kata Presiden Jokowi.
Menteri
Energi Sudirman Said mengatakan pembelian minyak dari Angola ini dapat
menghemat pengeluaran negara sebesar 2,5 juta dolar AS atau sekitar Rp 30
triliun.
dari Angola masih dibahas. Namun, menurut Sudirman, jika Indonesia mampu
membeli 100 ribu barel sehari, nilai impor minyak yang selama ini dibelanjakan
bisa ditekan hingga 25 persen.
kebutuhan impor sudah dipenuhi oleh satu perusahaan,” kata dia.



