Tolak Kecurangan Pikada, Aliansi Masyarakat Klaten Gelar Unjuk Rasa
Unjuk rasa di depan Kantor KPU Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (12/12/2015) KLATEN, Teraslampung.com –-Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Klaten menggelar unjuk rasa menyampaikan aspirasi menolak kecurangan Pilkada Klaten...
| Unjuk rasa di depan Kantor KPU Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (12/12/2015) |
KLATEN, Teraslampung.com –-Ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Masyarakat Klaten menggelar unjuk rasa menyampaikan aspirasi menolak kecurangan Pilkada Klaten, Jawa Tengah, di depan Kantor KPU Klaten dan Panswaslu Klaten, Sabtu (12/12/2015).
Nanang Nuryanto Koordinator aksi, menegaskan unjuk aspirasi ini bukan mewakil tim sukses pasangan cabup dan cawabup, tapi merupakan aspirasi rakyat sebagai inisiatif dari beberapa elemen masyarakat Klaten yang mengharapkan pelaksanaan Pilkada berjalan aman, lancar dan berkualitas untuk itu KPUD Klaten dan PANWASLU Klaten Harus bertanggungjawab karena ada indikasi tindakan kecurangan yang terprogram dan terencana.
“Pilkada Klaten telah dicemari dengan tindakan kecurangan yang terprogram dan terencana. Kami melihat dari beberapa indikasi yang muncul adanya penekanan di internal penyelenggara pemerintahan seperti para PNS, SKPD hingga di tingkat kepala desa” tegasnya.
Ketua Panwaslu Klaten, Wandiyo Supriyatno, mengatakan apabila ditemukan adanya indikasi kecurangan dalam Pilkada, maka pihaknya akan menindaklanjuti dan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan kejaksaan.
BACA: “Pilkada Unik”: Lima Tahun Jadi Wakil Suaminya, Sri Hartini Menang dalam Pilkada Klaten
Ketua KPU Klaten, Sifi Farida, menyambut baik kedatangan utusan perwakilan aksi tersebut dan apa yang mereka sampaikan akan ditindaklanjuti dan dicermati, sehingga penyelenggaraan Pilkada lebih berkualitas.
Di tempat terpisah Pengamat Pilkada Serentak Nulat dari Badko HMI Jateng/DIY menjelaskan: Aksi Ratusan Massa di Kantor KPUD dan PanwasluKlaten adalah reaksi masyarakat yang peduli akan Klaten, bahwasa Pilkada di klaten dari awal sudah banyak sinyal kejanggalan dan sosialisasi yang kurang menyasar.
“Artinya, penyelenggara pemilu yakni KPUD Klaten dan Panwas sendiri kurang mampu merespon akan terjadinya kecurangan dan tingginya golput, saat inilah baru bisa kita saksikan langsung bahwasanya PILKADA di Klaten sangat tidak berkualitas,” kata dia.
Sebelumnya, berdasarkan data KPU, Pilkada Klaten dimenangkan calon incumbent Sri Hartini yang juga istri Bupati Klaten, Sunarno.
Berdasarkan data C1 KPU pada Kamis sore (11/12), pasangan calon yang didukung PDI Perjuangan, Nasdem, PPP, PKS ini memperoleh 321014 suara (48,98%), disusul One Krisnata- Sunarto dengan dukungan 271835 suara (41,48%), dan Mustafid Fauzan- Sri Harmanto yang meraup 62.550 suara (9,54%).



