Sepak Pojok: Jokowi dan Jin Ifrit Dunia Maya
Tomi Lebang Bangsa ini sungguh tak lelah-lelah berdiskusi, bertengkar, bersitegang, berebut pepesan kosong. Semua topik. Dan Anda tahu ke mana semua arah pertengkaran itu? Ke Jokowi seorang. Jokowi pribadi, bukan presiden, bukan kerja-kerjanya. Tel...
Tomi Lebang
Bangsa ini sungguh tak lelah-lelah berdiskusi, bertengkar, bersitegang, berebut pepesan kosong. Semua topik. Dan Anda tahu ke mana semua arah pertengkaran itu? Ke Jokowi seorang. Jokowi pribadi, bukan presiden, bukan kerja-kerjanya.
Telusuri labirin dunia maya. Yang diributkan orang-orang Indonesia ini tak jauh-jauh dari: cara jongkok Jokowi, cara berbicara, kancing jasnya terpasang utuh atau separuh, penggalan-penggalan kalimatnya, kodok peliharaannya. Semua tentang Jokowi pribadi. Dan mereka menyebut itu kritik.
Betapa sulit menemukan diskusi tentang pembangunan jalan tol lintas Sumatera dan Kalimantan, jalan-jalan perbatasan yang kini lebar-lebar, kampung-kampung nun di batas negeri jiran yang kini terang benderang, jalur kereta bawah tanah yang untuk pertama kali dalam sejarah negeri ini mulai terbentuk di bawah Jakarta, dan lain-lain. Tak ada kritik tentang itu, kalau pun ada, sekadar bantahan atas hura-hura tentang pribadi Jokowi.
Ada yang bertanya, mana datamu? Ah, belantara dunia maya ini adalah Jin Ifrit yang mengabulkan segala permohonanmu. Mohonkanlah data, segalanya tersedia.
Lagi pula, tak ada gunanya menjawab pertanyaan itu. Mereka yang bertanya itu sudah berangkat dari sebuah harapan untuk kegagalan rezim ini. Mereka seperti para agen asuransi yang punya sepaket modul jawaban: apa pun bantahan calon nasabah.
Menjawab pertanyaan-pertanyaan itu membuat kita yang mendukung pemerintahan ini seperti menari di atas tabuhan gendang orang lain. Tak perlu dijawab. Mereka sudah tahu. Dan kita bukan petugas humas pemerintah. Ada orang yang dibayar negara untuk pekerjaan itu.



