Saksi: Pemilik “Steam” Sepeda Motor Dibunuh Tetangganya Sendiri
Zainal Asikin/teraslampung.com Suasana rumah duka di Jl. Yos Sudardo, Pidada, Panjang, Jumat (1/4/2016) BANDARLAMPUNG – Pembunuhan sadistis terhadap Hi Halim Sari (64), pemilik usaha steam motor dan laundry di Jalan Yos Sudarso, Kelur...
Zainal Asikin/teraslampung.com
| Suasana rumah duka di Jl. Yos Sudardo, Pidada, Panjang, Jumat (1/4/2016) |
BANDARLAMPUNG – Pembunuhan sadistis terhadap Hi Halim Sari (64), pemilik usaha steam motor dan laundry di Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Pidada, Panjang (samping Nank BNI, depan Pelabuhan Panjang), pada Jumat dini hari (1/4/2016) sekitar pukul 03.00 WIB, diduga kuat dilakukan oleh EP, tetangga korban yang juga bekas karyawan korban.
Dugaaan kuat itu berdasarkan kesaksian Abel (12), cucu perempuan korban, yang saat peristiwa itu terjadi bersembunnyi di bawah kolong ranjang tempat tidur.
“Abel melihat pembunuhnya. Abel melihat EP sedang menusuk-nusuk paman dan bibi saya. Abel melihatnya dari bawah kolong ranjang tempat tidur,”kata Edi (48), keponakan korban, kepada Teaslampung.com, Jumat siang (1/4/2016).
Menurut Edi, karena takut, Abel bersembunyi di bawah kolong tempat tidur. “Beruntung saat kejadian, Abel selamat tidak dilukai dengan pelaku. Abel langsung lari dan sembunyi di bawah kolong ranjang tempat tidur,” kata Edi.
Edi mengutarakan, setelah pelaku menusuk paman dan bibinya, pelaku langsung kabur melarikan lewat pintu belakang. Setelah itu, Abel menelpon dirinya, Jumat dini hari (1/4/2016) sekitar pukul 03.15 WIB.
Mendapat kabar itu, ia langsung kerumah pamannya. Saat dilihat, paman dan bibinya sudah terkapar dan bersimbah darah dilantai ruangan tengah.
“Saat itu juga, saya langsung bawa paman dan bibi saya ke Rumah Sakit Imanuel. Namun pihak Rumah Sakit tidak sanggup menanganinya, lalu saya bawa ke Rumah Sakit Umum Abdul Moelok. Selanjutnya, warga menghubungi pihak kepolisian Polsekta Panjang,”katanya.
Edi mengaku belum tahu pasti apakah ada barang berharga di rumah pamannya yang hilang.
“Tapi barang bukti pisau yang dipakai pelaku untuk menusuk paman dan bibinya, sudah disita dan
dibawa anggota polisi. Saat ini Abel sedang berada dirumah sepupu saya dan belum bisa diajak
bicara banyak. Karena kondisinya masih trauma dan ketakutan dengan kejadian itu,”katanya.
Pasangan suami istri (pasutri), Hi. Halim Sari (64) dan istrinya Hj. Hartini (61) pemulik usaha Steam Motor dan Laundry warga Jalan Yos Sudarso, Kelurahan Pidada, Panjang (Samping bank BNI) di tusuk oleh orang tak dikenal di dalam rumahnya, pada Jumat dinihari (1/4/2016) sekitar pukul 03.00 WIB.
Akibat kejadian itu, Hi. Halim tewas dengan 17 luka tusukan ditubuhnya, di dada kiri, kening, tangan dan luka tusukan lainnya di perut. Sedangkan istrinya, Hj Hartini mengalami lima luka tusukan di
perut, pinggang, dua tusukan di tangan kiri dan diatas mata kanan.
Kondisi Hartini, saat ini masih kritis dan korban masih menjalani perawatan medis di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD) Rumah Sakit Umum Abdul Moeloek (RSUAM).



