Rusuh Lampung Utara: 31 Rumah Dibakar Massa, 43 Rusak

Feaby/Teraslampung.com Sarbini, salah satu korban yang rumahnya hangus terbakar akibat aksi amuk massa‎ di Desa Sukadan Ilir, Bunga Mayang, Lampung Utara Kotabumi–Total rumah yang dibakar dalam aksi amuk massa di Desa Sukadana Ili...

Rusuh Lampung Utara: 31 Rumah Dibakar Massa, 43 Rusak

Feaby/Teraslampung.com

Sarbini, salah satu korban yang rumahnya hangus terbakar akibat aksi amuk massa‎ di Desa Sukadan Ilir, Bunga Mayang, Lampung Utara

Kotabumi–Total rumah yang dibakar dalam aksi amuk massa di Desa Sukadana Ilir, Bunga Mayang, Lampung Utara hingga Rabu (3/2) mencapai 31 unit. Sementara total rumah yang mengalami kerusakan mencapai 43 unit.

“Untuk rumah yang dibakar berjumlah 31 unit,” kata Kepala Desa Sukadana Ilir, Hermalia, Rabu (3/2).

Sementara total rumah yang mengalami kerusakan akibat aksi amuk massa, masih kata Hermalia, jumlahnya mencapai 43 unit. Para warga yang menjadi korban amuk massa ini sementara waktu ditampung di kediamannya dan di kediaman orang tuanya.

“Sementara, mereka berdiam di rumah saya dan ayah saya, Haspawi,” terus dia.

Di lain sisi, Sarbini (60), salah satu warga yang rumahnya hangus dibakar akibat amuk massa mengaku sangat terpukul dan masih trauma dengan insiden ini. Karena insiden ini telah meluluhlantakan rumah berikut harta hasil keringatnya selama ini.

“Jelas, saya sangat trauma mas. Akibat, kejadian ini rumah dan harta saya habis terbakar,” tuturnya lirih.

Dengan tatapan nanar, pria paro baya ini menceritakan sedikit kejadian yang menakutkan tersebut. Saat kejadian, ia dan isterinya, Sarikem sedang berada di dalam rumah. Saat itu, ia mendengar suara gaduh dan terdengar suara seperti letusan pistol. Mendengar hal itu, ia dan isterinya langsung bergegas bersembunyi ke rumah tetangganya.

“Saya denger suara seperti suara pistol. Saya dan istri langsung keluar rumah dan ‘nyumput’ dirumah tetangga,” kisah dia.

Ia mengaku sama sekali tak mengetahui siapa saja yang telah membakar rumahnya. Sebab, kala itu, kerumunan massa begitu ramai hingga sulit untuk dikenali satu persatu. Ia berharap, Pemkab mau memperbaiki rumahnya kembali agar ia dan keluarganya dapat berkumpul seperti sebelum tragedi ini terjadi.

“Kami sangat berharap, pak Bupati mau memperbaiki tempat tinggal kami semua karena saat ini, kami enggak punya tempat tinggal lagi,” harapnya.

Pantauan di lokasi, ratusan personel gabungan Polri dan TNI yang bersenjata lengkap terlihat masih berjaga – jaga di desa tersebut.