Pesan Kapolresta Bandarlampung pada HUT ke-35 Satpam

Zainal Asikin/Teraslampung.com Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Hari Nugroho saat berikan penghargaan terhadap Satpam berprestasi dalam upacara HUT ke-35 Satpam. BANDARLAMPUNG-Dalam rangka HUT ke-35 Satuan Pengamanan (Satpam), Polresta...

Pesan Kapolresta Bandarlampung pada HUT ke-35 Satpam

Zainal Asikin/Teraslampung.com

Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Hari Nugroho saat berikan penghargaan terhadap Satpam berprestasi dalam upacara HUT ke-35 Satpam.

BANDARLAMPUNG-Dalam rangka HUT ke-35 Satuan Pengamanan (Satpam), Polresta Bandarlampung melaksanakan upacara peringatan tersebut di halaman Mapolresta, Rabu (30/12/2015) lalu.

Sekitar 200 personel terdiri dua pleton Satuan Pengamanan (Satpam) Kota Bandarlampung, Sat Pol PP, Senkom dan petugas Polresta Bandarlampung mengikuti upacara tersebut. Upacara dipimpin langsung oleh Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Hari Nugroho dan dihadiri juga para pemimpin instansi Pemerintah dan Swasta.

Kapolresta Bandarlampung, Kombes Pol Hari Nugroho mengatakan, sesuai dengan amanat Kapolri Jenderal Badrodin Haiti, bahwa pada tahun 2016 Indonesia akan menghadapi momentum kompetitif yanki Masyarakat Ekonomi Asean (MEA). Pemberlakuak MEA, akan menjadi sebuah peluang dan
sekaligus menjadi tantangan untuk bangsa Indonesia mendatang.

“Pada satu sisi, MEA memberikan suatu kesempatan yang seluas-luasnya kepada para investor asing ataupun dari dalam negeri. Hal ini untuk menanamkan modalnya, diberbagai bidang usaha dan industri yang ada di Indonesia,”kata Hari, Kamis, (31/12).

Kemudian disisi lain, Hari menuturkan, meski harus mewaspadai juga masuknya komoditi asing dengan harga dan kwalitas yang memang belum familiar. Yakni masuknya tenaga kerja asing, serta meningkatkan pengaruh budaya asing dilingkungan masyarakat.

Kondisi tersebut, tentu saja akan mengakibatkan munculnya berbagai potensi gangguan dan ancaman kamtibmas. Jika tidak diantisipasi dan dikelola dengan baik, maka akan berkembang menjadi gangguan nyata dan dapat merusak stabilitas.

“Polri sebagai alat negara, bertanggungjawab menciptakan dan memelihara stabilitas keamanan yang ada didalam negeri. Harus mengidentifikasi, mencegah serta menanggulangi berbagai kerawanan yang nantinya dapat terjadi dampak diberlakukannya MEA,”ungkapnya.

HUT Satpam ke-35 ini, mengangkat tema “Kita Tingkatkan Kompetensi Profesi Satpam Indonesia Melalui Pendidikan Berkualitas Dalam Menghadapi MEA”.

Mantan Waka Polres Samarinda ini mengutarakan, melalui peringatan HUT Satpam ke-35 ini, Kapolri Jendral Badrodin Haiti mengajak agar seluruh Satuan Pengamanan (Satpam) dapat melakukan instropeksi dan mengevaluasi terhadap kinerja yang telah ditampilkan. Tingkatkan
disiplin, integritas, soliditas, dedikasi dan profesional sebagai pengemban fungsi kepolisian terbatas serta garda terdepan dalam penyelenggaraan pengamanan swakarsa.

“Pastinya melalui perbaikan dan penyempurnaan, terhadap pelaksanaan tugas. Kita berharap, peran Satpam sebagai mitra Polri dalam penyelenggaraan pengamanan swakarsa dapat lebih optimal
lagi,”terangnya.

Tunjukkan perilaku yang correct, lalu peka dan waspada. Agar selalu siap menghadapi setiap jenis gangguan Kamtibmas yang bisa saja terjadi ditempat tugas. Kemudian lakukan upaya preventif dan kreatif, dalam mengeliminir segala bentuk gangguan kamtibmas. Kemudian dilakukan tindakan penegakkan hukum terbatas, jika dibutuhkan secara profesional dan proposional sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.

“Jalin kerjasama dan kordinasi dengan petugas kepolisian di tempat bertugas, agar dapat mengantisipasi adanya perkembangan gangguan kamtibmas dilingkungan kerja sedini mungkin,”jelasnya.

Pada akhir tahun 2015, lanjut Hari, tercatat Polri telah memberikan pelatihan bersertifikat kepada 263.802 orang atau sekitar 61,2 persen dari jumlah 430.864 anggota Satpam di seluruh Indonesia. Jumlah ini meningkat sebesar 43.230 orang atau sekitar 19,6 persen apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya sebanyak 220.572 orang.

Polri juga menerbitkan sebanyak 2.291 eksemplar surat izin operasional BUJP dan 92 sertifikat penerapan sistem manajemen pengamanan swakarsa.

“Untuk fokus perhatian lainnya yang tidak boleh diabaikan, peningkatan hubungan komunikasi dan kordinasi. Selain itu juga, kerjasama antara badan usaha jasa pengamanan dengan satuan kewilayahan Polri maupun anggota Satpam dengan petugas kepolisian di lapangan,”pungkasnya.