Mukti Ali, Guru yang Bertekad Majukan Pariwisata di Madura
Mukti Ali (Ist) PAMEKASAN–Madura merupakan pulau yang menyimpan banyak potensi wisata. Potensi wisata yang terdapat di Pulau Gadura ini meliputi wisata alam, budaya, dan sejarah yang tersebar di empat kabupaten. Yakni di Ka...
| Mukti Ali (Ist) |
PAMEKASAN–Madura merupakan pulau yang menyimpan banyak potensi wisata. Potensi wisata yang terdapat di Pulau Gadura ini meliputi wisata alam, budaya, dan sejarah yang tersebar di empat kabupaten. Yakni di Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan.
Dengan konsep pengembangan objek wisata yang baik objek-objek wisata tersebut dapat menjadi penarik bagi wisatawan lokal maupun asing untuk berkunjung ke Pulau Madura.
Salah satu warga Pamekasan yang getol mengenalkan wisata Pulau Madura adalah MuktiAli, seorang guru di SMAN 1 Pakong Kabupaten Pamekasan. Pria kelahiran Pandemawu 38 tahun lalu itu belajar mengeluti traveling wisata secara otodidak semenjak kuliah di Program Studi Studi Sejarah Universitas Negeri Malang (UNM).
Saat ditemui Teraslampungm.com di kediamanya di Pandemawu, Kabupaten Pamekasan, Mukti Ali antusias menceritakan potensi wisata di daerahnya. Menurut dia, jika digarap dengan baik, semua potensi wisata yang ada bisa akan menghasilkan pendapatan asli daerah (PAD) yang lumayan besar,
“Suka berwisata? Atau suka menjadi pelaku pariwisata? Kedua hal tersebut merupakan hal yang sangat menarik apalagi jika melakukan pariwisata di daerah sendiri dengan mengekspos tempat-tempat wisata yang ada di daerah kita sendiri. Melakukan wisata merupakan hal yang sangat menyenangkan karena dapat mengetahui banyak hal baik potensi dari daerah itu, kuliner, budaya maupun hal menarik lainnyan”,jelas Mukti pengampu mata pelajaran Sejarah di SMAN 1 Pakong.
Usaha pejalanan wisata sudah hampir 15 tahu digeluti Mukti Ali. Terakhir, pada pertengahan November 2014 ia terlibat dalam pelatihan pariwisata oleh Badan Pengembangan Wisata Suramadu (BPWS) dan diberi mandat untuk pembentukan organisasi pariwisata Madura yang bertempat di Hotel Camplong Sampanga, Madura.
Pada acara yang berhubungan dengan pariwisata tersebut terbentuk organisasi untuk mewadahi Asosiasi Pariwisata Madura sekaligus sebagai alat promosi objek wisata di pulau Madura, yang diberi nama ASPRIM (Asosiasi Pariwisata Madura) dan Mukti Ali terpilih sebagai ketua ASPRIM.
Mukti Ali yang juga pemilik Travel Agent Mandala Tour berkeyakinan para pelaku wisata akan bersama memajukan pariwisata Madura lebih dikenal khlayak dan mendapat image bagus di dunia pariwisata.
Keberhasilan Mukti Ali mengenalkan wisata madura terlihat lonjakan wisatawan yang datang ke pulau Madura apalagi saat menjelang musim liburan saat ini terangnya.
“Setiap hari saja 3-6 bus pariwisata saya membawa penumpang untuk menikmati obyek wisata di pulau Madura baik yang berada di Bangkalan,Sampang,Pamekasan dan Sumenep dan saat ini jadwal berdarmawisata pelajar baik yang berada di Madura dan diluar Madura melonjak padat”, katanya.
Musim liburan ini menjadikan wisata edukasi menjadikan kebutuhan rutin setiap unit pendidikan. Menurut Mukti Ali para pelaku wisata percaya jika seseorang berkunjung ke tempat wisata maka yang ada dalam pikiran mereka adalah, “Something to see, something to do dan something to buy,” kata Mukti..
Sosok Mukti muda yang total dalam pengembangan wisata Madura mulai menampakan hasil dimana banyak obyek wisata diangkat sebagai tempat tujuan wisata mulai dari wisata religi,budaya,sejarah dan wisata alam yang ada di Pulau Madura ramai dikunjungi para wisatawan baik yang berada di dalam dan di luar Madura.
Keindahan panorama pantai di Madura merupakan objek wisata yang sangat potensial dikembangkan. Pantai-pantai potensial antara lain Pantai Siring Kemuning di Kabupaten Bangkalan, Pantai Camplong, Pantai Nipah, di Kab. Sampang, Pantai Talangsiring, dan Jumiang di Kabupaten Pamekasan, serta Pantai Slopeng dan Lombang di Kabupaten Sumenep.
Selain objek wisata alam yang berupa keindahan pantai di Pulau Madura juga terdapat objek-objek wisata alam lain yang potensial untuk dijadikan sebagai kawasan wisata, objek tersebut antara lain Api Abadi yang terletak di Kabupaten Pamekasan serta beberapa gua di Kabupaten Sumenep yang memliki nilai sejarah.
Pulau Madura kaya objek wisata sejarah dan budaya. Di antaranya atraksi karapan sapi dan sapi sonok yang terdapat di seluruh Kabupaten di Pulau Madura. Atraksi yang telah menjadi ciri khas Madura ini bisa disaksikan antara Agustus-Oktober setiap tahunnya. Atraksi lainnya, tari topeng dalang, serta tari pecut di Sumenep. Sedangkan objek wisata sejarah di antaranya makam Aer Mata Ebu di Bangkalan, makam Ratu Ebu di Madegan Sampang, serta makam Asta Tinggi di Sumenep. Namun objek-objek wisata ini perlu konsep pengembangan yang lebih baik dan aksesibilitas yang baik pula, agar lebih menarik dan diminati oleh wisatawan lokal maupun asing.
| Pemakaman Raja-Raja Sumenep di Asta Tinggi, Sumenep |
Madura, khususnya di Kabupaten Sumenep, banyak menyimpan khasanah budaya dan tempat wisata yang cocok untuk melakukan ziarah. Misalnya tempat pemakaman raja-raja (Asta Tinggi) yang terletak di Desa Kebunagung, makam Kyai Abu Sujak di Asta Barat Kebunagung, makam Pangeran Lordan Wetan di Karangduak, makam Pangeran Standur di Desa Bangkal, makam Syech Yusuf di Kepulauan Talango, Asta Panaungan di Desa Pa songsongan dan banyak lagi tempat berziarah lain yang belum diketahui masyarakat umum atau tidak terkenal.
Lewat ASPRI, Mukti Ali mengenalkan potensi wisata di Pulau Madura Jawa Timur ini menjadikannya banyak dikenal kalangan masyarakat Pulau Madura pria yang memiliki anak satu tersebut berkeyakinan ini adalah bagian dari cita-citanya yang dikerjakan dengan hati yang tulus untuk kebermanfaatan bersama,
“Dorongan potensi wisata akan berdampak lapangan pekerjaan bagi masyrakat dan itu pasti akan menumbuhkan PAD kabupaten yang ada di Pulau Madura itu yang dapat kita petik,” kata dia.
Aan Frimadona Roza/Teraslampung.com



