Kepala Satgas Banser Waykanan: Ulama Urus Santri, Bukan Politik

Alex Muxmin belajar mengenal senjata (Ist) Waykanan, Teraslampung.com  – Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Waykanan Lampung Alex Almukmin mengingatkan tugas ulama, kiai, guru ng...

Kepala Satgas Banser Waykanan: Ulama Urus Santri, Bukan Politik
Alex Muxmin belajar mengenal senjata (Ist)

Waykanan, Teraslampung.com  – Kepala Satuan Koordinasi Cabang (Satkorcab) Barisan Ansor Serbaguna (Banser) Kabupaten Waykanan Lampung Alex Almukmin mengingatkan tugas ulama, kiai, guru ngaji ialah mengurus dan mengajar santri supaya pintar mengaji, bukan sibuk dalam politik. Pernyataan tersebut disampaikan Alex terkait Pilkada serentak yang akan digelar 9 Desember 2015 mendatang di Waykanan dan tujuh kabupaten/kota lainnya di Lampung.
 
“Agama dijadikan politik jelas tidak etis. Kenapa ulama, kyai, guru ngaji dijadikan tukang politik? Saya pikir kyai, guru ngaji, ulama biar saja mengurusi santri, jangan dibawa-bawa untuk mengurusi politik,” kata dia di Blambangan Umpu, Kamis (5/11).
 
Alex mengkritik, pada peringatan Hari Santri Nasional 22 Oktober sejumlah ulama, kyai, guru ngaji tidak tidak berpartisipasi, namun saat urusan politik lantang bersuara di depan.  
 
Untuk diketahui, Pilkada di Waykanan diikuti dua pasangan calon, Bustami Zainudin dan Adinata (Adin Bustami) diusung PDI Perjuangan, Gerindra, PKB, Nasdem dan Golkar, serta Raden Adipati Surya dan Edward Anthony (Berani) diusung Demokrat, PAN, Hanura dan PKS.
 
“Biarkan politik menjadi urusan mereka yang berkecimpung di dalamnya. Saya sangat tidak sepakat guru ngaji, kyai diajak dalam masalah politik. NU didirikan Hadratus Syekh Hasyim Asy’ari dan para ulama bukan untuk itu,” kata Alex mengingatkan.

rl