Jengkel Dikonfirmasi, Kepala BPJS Lampung Utara Tuding Wartawan akan Menjebak
Feaby/Teraslampung.com Kepala BPJS Lampung Utara Mahmul Ahyar KOTABUMI–Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Lampung Utara, Mahmul Ahyar, menuding salah seorang wartawan hendak menjebak dirinya saat melakukan konfirmasi terk...
Feaby/Teraslampung.com
| Kepala BPJS Lampung Utara Mahmul Ahyar |
KOTABUMI–Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Lampung Utara, Mahmul Ahyar, menuding salah seorang wartawan hendak menjebak dirinya saat melakukan konfirmasi terkait keluhan nomor urut antrian peserta pembuat kartu BPJS, di kantornya, Senin (12/10) sekitar 12:55 WIB.
Karena jengkel, Mahmul Ahyar memanggil petugas kepolisian yang bertugas di kantornya agar sejumlah awak media ke luar dari ruangannya, saat mereka sedang melakukan konfirmasi.
“Pak Polisi. Ini susah pak kalau begini caranya. Orang ini kelihatannya mau menjebak saya. Ini permainannya sudah seperti ini. Pak Polisi, saya tidak akan melayani kalau begini ini ceritanya. No statement,” tegas dia, Senin (12/10).
Sikap Kepala BPJS Kotabumi, Lampung Utara itu berawal saat sejumlah awak media melakukan konfirmasi kepadanya seputar nomor urut antrian peserta yang terkesan tidak adil bagi Ardi Yohaba yang kebetulan bekerja sebagai jurnalis pada salah satu media elektronik.
“Harus jelas dulu, tidak adilnya di mana? Kasusnya kapan? Apakah sudah memasukkan surat komplain resmi ke BPJS kesehatan atau belu?. Itu smua ada mekanismenya,” tandas Mahmul kepada sejumlah awak media.
Mendengar jawaban seperti itu, Ardi yang didampingi rekan – rekan jurnalis lainnya kemudian berusaha menjelaskan bahwa kenyataannya sangat berbeda dengan apa yang dialaminya saat dirinya mencoba mengeluhkan antrian nomor urut peserta kepada petugas BPJS.
Ardi mengklaim dirinya malah mendapat perlakuan tidak mengenakan dari oknum Satpam BPJS yang bernama Suharjono.
“Sekarang begini. Anda sekarang mau memperpanjang masalah ini atau mau kita selesaikan ini baik – baik,” sergah Mahmul dengan nada tinggi.
Saat dimintai untuk menjelaskan secara rinci mengenai pernyataannya tentang penyelesaian secara baik – baik tersebut, Mahmul malah mengatakan bahwa Ardi terkesan tidak sopan saat mengeluhkan perkara tersebut kepada petugas BPJS maupun dirinya.
Sayangnya, saat didesak untuk menerangkan secara jelas sikap tidak sopan yang ditunjukkan oleh Ardi, Mahmul malah menuding bahwa Ardi dan mungkin termasuk rekan – rekannya hendak menjebak dirinya karena menuding ada permainan di balik konfirmasi yang dilakukan tersebut.
“Karena tadi, pada saat saya tawarkan, rekan anda sudah tidak sopan juga. Sikap anda tadi bagaimana? Pak Polisi ini susah pak kalau begini caranya. Orang ini kelihatannya mau jebak saya. Ini permainannya sudah seperti ini. Pak Polisi, saya tidak akan melayani kalau seperti ini ceritanya,” tukasnya.
Melihat kondisi yang kurang bersahabat tersebut, sejumlah awak media termasuk Ardi kemudian memilih ke luar dari ruangan Kepala BPJS itu guna menghindari hal – hal yang tak diinginkan.



