Hutan Rakyat di Lamsel Berperan dalam Perbaikan Lingkungan

Sekkab Lamsel Sutono Iwan J Sastra/Teraslampung.com KALIANDA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan, akan terus berupaya meningkatkan perhatian serta memberikan bantuan terhadap kalangan petani hutan rakyat di Lampung Selatan...

Hutan Rakyat di Lamsel Berperan dalam Perbaikan Lingkungan
Sekkab Lamsel Sutono

Iwan J Sastra/Teraslampung.com

KALIANDA – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan, akan terus berupaya
meningkatkan perhatian serta memberikan bantuan terhadap kalangan petani hutan
rakyat di Lampung Selatan, guna mendukung usaha-usaha ekonomi masyarakat
khususnya dibidang perkayuan.

Menurut Sekretaris
Kabupaten (Sekkab) Lampung Selatan Ir. Sutono, MM, hutan rakyat yang saat ini
sudah banyak ditanami berbagai jenis pohon kayu oleh masyarakat, selain dapat
memberikan manfaat ekonomi, dampaknya juga sangat berpengaruh terhadap keadaan
lingkungan.
    
 “Di saat banyak kawasan hutan di kabupaten
ini yang rusak, hutan rakyat justru cukup mengambil peran untuk memperbaiki
lingkungan hidup. Sehingga  Global Warming atau pemanasan lobal yang
menjadi issu lingkungan saat ini, akan dapat berkurang dengan majunya usaha
hutan rakyat yang dikelola oleh kalangan petani hutan rakyat di Lamsel,”
ujar Sutono kepada Teraslampung.com, usai menghadiri acara Temu Usaha Hutan
Rakyat Kabupaten Lampung Selatan, di Negeri Baru Resort, Kalianda, Rabu (15/10).

Sutono menuturkan, usaha hutan rakyat merupakan usaha yang cukup penting
di daerah Lampung Selatan, khususnya di wilayah Kecamatan Kalianda.  Itu
dibuktikan dari banyaknya hutan-hutan rakyat yang ditanami berbagai jenis
tanaman kayu seperti sengon, jabon, akasia, mahoni dan lain sebagainya.
 
 “Coba
perhatikan, sekarang ini saja sudah banyak kita lihat dipinggir-pinggir jalan
di wilayah Lampung Selatan tumpukan-tumpukan kayu yang siap diangkut. Semua itu
tentunya menjadi bukti, bahwa hutan rakyat betul-betul sudah cukup maju
dan  telah menjadi bagian penting dari perekonomian masyarakat di
kabupaten ini,” tuturnya.
   
Meski demikian, lanjut
Sutono, dalam setiap usaha yang maju, itu pasti akan muncul
permasalahan-permasalahan yang tentunya harus diselesaikan secara bersama-sama,
baik yang bersifat teknis budaya maupun dalam sebuah kelembagaan. Baik pada
kalangan petani hutan rakyat, industri pengolahan, maupun pada pihak pemerintah
daerah sendiri.
   
“Oleh karena itu,
melalui kegiatan temu usaha yang digelar, diharapkan bisa menghasilkan solusi
dari permasalahan-permasalahan yang muncul melalui penyelesaian yang dilakukan
oleh pihak-pihak terkait sesuai dengan tugas dan fungsinya masing-masing,”
katanya.