Hasil Uji Lab Dugaan Beras Sintetis Berdar di Bandarlampung Negatif
Zainal Asikin/Teraslampung.com Contoh ‘beras plastik’ yang beredar di Bandarlampung, 25 Mei 2015 lalu. BANDARLAMPUNG – Dugaan berdarnya beras sintetis atau beras plastik di Kelurahan Pematang Wangi, Tanjung Senang, Ba...
Zainal Asikin/Teraslampung.com
| Contoh ‘beras plastik’ yang beredar di Bandarlampung, 25 Mei 2015 lalu. |
BANDARLAMPUNG – Dugaan berdarnya beras sintetis atau beras plastik di Kelurahan Pematang Wangi, Tanjung Senang, Bandarlampung, pada Selasa (26/5) lalu. Penyidik Satuan Reserse Kriminal Polresta Bandarlampung, telah menerima hasil pengecekan dari uji laboratorium (lab) bahwa sampel beras tersebut dinyatakan negatif dan beras tersebut adalah beras biasa tidak mengandung sintetis atau plastik.
Kasat Reskrim Polresta Bandarlampung, Kompol Dery Agung Wijaya mengatakan, sehubungan dengan adanya informasi dugaan berdarnya beras sintetis di Kota Bandarlampung, pada Selasa (26/5/2015) lalu. Setelah dilakukan langkah-langkah kepolisian, dimana telah dilakukan olah TKP dan pemeriksaan saksi-saksi tidak adanya temuan yang mengarah bahwa beras tersebut mengandung plastik. (Baca: Kasus Beras Plastikdi Bandarlampung, Hasil Uji Laboratorium Belum Diketahui).
“untuk mengetahui benar atau tidaknya beras itu adalah beras sintetis atau bukan, kami melakukan pengiriman sample beras itu untuk dilakukan uji lab yakni di salah satu universitas pertanian di Bandarlampung, Lab Sukupindo dan Institut Pertanian Bogor (IPB). Dari hasil uji lab ketiganya, sudah keluar dan kami sudah menerima hasilnya,”kata Dery kepada wartawan, Senin (6/7).
Dijelaskannya, dari hasil uji lab Sukupindo, meski tidak memiliki alat khusus untuk melakukan pengecekan secara pusat. Namun dari hasil pengecekan yang dilakukan secara manual, bahwa beras itu bukan beras sintetis. Kemudian diperkuat lagi dengan hasil uji lab di salah satu lab di fakultas universitas pertanian di Bandarlampung dan Institut Pertanian Bogor (IPB) bahwa hasil uji lab keduanya pun hasilnya negatif.
“Jadi beras ataupun sampel yang diajukan untuk dilakukan pengecekan, ternyata merupakan beras biasa dan bukan beras yang mengandung sintetis atau plastik. Pada hari ini, (6/7) hasil pengecekan secara laboratories telah keluar dan dinyatakan hasilnya negatif. Sebelumnya pun sudah dilakukan pemeriksaan oleh dinas perdagangan, dan Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM). Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan kedua instansi, itu pun hasilnya negatif,”terangnya.
Sementara mengenai korban yang mengalami keracunan nasi dari beras yang sudah ditanak tersebut, Dery menuturkan, ada kemungkinan korban keracunan karena makanan lain yang sudah dimakan oleh korban sebelumnya. Karena pada saat itu, korban tidak hanya makan nasi saja. Pada saat itu, korban juga makan lauk seperti telur dadar dan sambal ikan pedas atau bisa juga karena kualitas beras yang kurang baik.
“Yang pasti bahwa beras itu adalah beras biasa dan bukan beras sintetis. Ya bisa saja, korban mengalami gangguan pencernaan hingga sampai beberapakali buang air besar karena adanya makan campuran lainnya,”tandasnya.
Diketahui sebelumnya, salah seorang diketahui bernama Betty (40) warga Kelurahan Pematang Wangi, Tanjung Senang, mendatangi kantor polisi Polsekta Kedaton dan melaporkan bahwa dirinya mengalami gangguan pencernaan setelah makan nasi dari beras yang ditanak dibeli di salah satu warung yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.
Dugaan adanya ke curigaan dari beras yang sudah dimakannya mengandung plastik, karena nasi yang sudah ditanaknya tersebut terasa lengket dan tidak seperti nasi biasanya. Karena kecurigaan tersebut, warga pun melaporkannya kepada salah satu petugas Bhabin Kamtibmas setempat.
Baca Tautan Berita Terkait: Kasus Beras Plastik di Bandarlampung



