Hanyut di Sungai, Satu Santri Ponpes Daarul Khair Kotabumi Belum Ditemukan
Feaby|Teraslampung.com Kotabumi — Tafsirul Anam (16), santri Pondok Pesantren Daarul Khair, Muarajaya, Kotabumi, Lampung Utara yang dikabarkan hanyut bersama rekannya ,Aris Rismawan,hingga Sabtu petang (21/4/2018) masih belum diketahui keberad...
Feaby|Teraslampung.com
Kotabumi — Tafsirul Anam (16), santri Pondok Pesantren Daarul Khair, Muarajaya, Kotabumi, Lampung Utara yang dikabarkan hanyut bersama rekannya ,Aris Rismawan,hingga Sabtu petang (21/4/2018) masih belum diketahui keberadaannya. Ia hanyut bersama rekannya, Aris Rismawan,pada Jumat lalu (20/4/2018).
Jenazah Aris Rismawan (18) telah ditemukan Badan Search And Rescue Nasional (Basarnas) bersama pihak terkait lainnya mengapung di tepi sungai yang ada di belakang pondok pesantren mereka, Sabtu(21/4/2018) sekitar pukul 10.30 WIB.
Tafsirul dan Aris dikabarkan hanyut dan tenggelam di sungai yang berada di belakang pondok mereka pada Jumat (20/4/2018) sekitar pukul 17.30 WIB.
“Kami masih terus melakukan satu santri lainnya yang dikabarkan hanyut dan tenggelam. Sebelumnya, jenazah santri dengan nama Aris Rismawan sudah berhasil ditemukan,” terang komandan tim Basarnas, Sulistiyo Adhi di sela pencarian korban, Sabtu (21/4/2018).
Menurut Sulistiyo, jenazah Aris baru ditemukan di pinggir sungai di belakang pondok. Jarak antara lokasi tenggelam dan penemuan jenazah sekitar 50 meter. Sebelum menemukan jenazah Aris, pelbagai upaya telah mereka lakukan mulai dari penyelaman, pencarian dengan perahu hingga membuat arus menggunakan perahu.
“Hingga pagi tadi, para penyelam yang diturunkan masih belum menemukan apapun. Namun, rupanya arus ombak yang dihasilkan oleh perahu mengenai jenazah Aris sehingga membuat jenazahnya mengapung,” terangnya.
Saat pertama kali ditemukan, jenazah Aris dalam keadaan tengkurap dengan pakaian lengkap yang digunakannya. Pakaian yang dikenakan almarhum ialah kaos berwarna hitam dan celana panjang.
“Dengan dibantu pihak kepolisian dan warga, tim langsung mengevakuasi jasad korban,” jelas dia.
Proses pencarian korban, menurutnya, akan terus dilakukan sesuai standar operasi yang telah ditentukan. Batas waktu pencarian korban sampai pukul 17.00 WIB. Dalam pencarian ini, pihaknya menerjunkan satu tim yang berisikan delapan orang.
“Sesuai standar operasi, pencarian dimulai dari pagi dan berhenti pada pukul 17.00 WIB,” terangnya.



