Didukung Mercy Corp, Pemkot Bandarlampung Bangun Bank Sampah

Walikota Bandarlampung Herman HN menandatangangi nota kesepahaman kerjasama pembangunan Bank Sampah, di Bandarlampung, Jumat, 26 September 2014. (Teraslampung.com/Mas Alina Arifin) BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Pemerintah Kota Band...

Didukung Mercy Corp, Pemkot Bandarlampung Bangun Bank Sampah
Walikota Bandarlampung Herman HN menandatangangi nota kesepahaman kerjasama pembangunan Bank Sampah, di Bandarlampung, Jumat, 26 September 2014. (Teraslampung.com/Mas Alina Arifin)

BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com — Pemerintah Kota Bandarlampung bekerja sama dengan Mercy Corp berencana membangun Bank Sampah  di Kota Bandarlampung melalui program “Trash to Cash”.

Awal kerjasama tersebut  ditandai dengan penandatanganan kerjasama antara Pemerintah Kota Bandarlampung dengan Mercy Corp pada   acara “Trash to Cash”, desiminasi hasil kajian kelayakan dan rencana bisnis bank sampah hasil kerjasama antara Mercy Corp Indonesia , Rockefeller Foundation dan Pemerintah Kota Kota Bandarlampung, di Bandarlampung, Jumat (26/9/2014).

Mr. Bharat Phatak dari Mercy Corp menyatakan, kegiatan Trash to Cash bank sampah adalah salah satu upaya untuk mengkaji bank sampah di kota Bandarlampung dalam pengelolaan sampah secara terpadu.

Kegiatan ini terlaksana atas kerjasama tim Kota Bandarlampung dengan dukungan dari Mercy Corp , Rockefeller Foundation,  dan Pemerintah Kota Bandarlampung.

Saat ini pelaksanaan bank sampah Trash to Cash dilaksanakan di tga  kecamatan di Bandarlampung, Yaitu di Kelurahan Panjang Selatan, Kecamatan Panjang; Kelurahan Bumi Waras, Kecamatan Bumi Waras; dan Kelurahan Kota Karang , Kecamatan Teluk Betung Timur. Target penerimaan manfaat sebanyak 36.176 penduduk di tiga  kelurahan tersebut.

“Pada setiap kelurahan percontohan bank sampah Trash to Cash telah dibangun struktur organisasi bank sampah dari tingkat Rukun Tetangga (RT),” kata Phatak.

Pada acara ini juga  dilaksanakan peresmian  agent of change di tiga kecamatan di Bandarlampung oleh Walikota Bandarlampung Herman HN.

Bank sampah merupakan kegiatan penambahan nilai ekonomi pada sampah yang dalam aktivitasnya dilakukan secara partisipatif. Warga mengumpulkan sampah rumah tangga kering (karton, kaleng, majalah) yang kemudian dijual pada pengolah sampah untuk diolah menjadi barang yang dapat dimanfaatkan kembali.

Bank sampah diharapkan dapat menjadi solusi untuk menurunkan volume sampah di tingkat masyarakat. Di sisi lain sampah yang diolah dapat bertambah nilai ekonominya dan dapat menambah penghasilan rumah tangga.

Sebelumnya, bank sampah telah berhasil dilaksanakan di Bantul, Yogyakarta, dan Tanggerang. (oshn)

Mas Alina Arifin