Debat Publik: Ini Visi Misi Calon Walikota Bandarlampung
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com– Debat Publik Calon Walikota Bandarlampung berlangsung tertib dan aman. Ketiga pasangan calon walikota menyampaikan visi dan misinya masing masing . Acara debat semakin meriah dengan adanya pndukung pasangan ca...
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com– Debat Publik Calon Walikota Bandarlampung berlangsung tertib dan aman. Ketiga pasangan calon walikota menyampaikan visi dan misinya masing masing . Acara debat semakin meriah dengan adanya pndukung pasangan calon yang menyampaikan yel-yelnya.
Dalam debat publik, calon walikota Muhammad Yunus, Herman HN dan Thobroni Harun menyampaikan visi dan misinya masing masing. Kemudian ketiganya mendapatkan sejumlah pertanyaan dari tim pakar.
Moderator Dr. Ayi Ahadiyat dari Unila, mengatakan Bandarlampung sebagai ibukota satu diantara 90 kota di seluruh Indonesia, diharapkan oleh warga yang menjadi kota yang aman dan damai bagi masa depan Kota Bandarlampung. Melalui itu, warga kota Bandar Lampung akan memilih siapa walikota yang akan memimpin di tahun 2016-2021.
Muhammad Yunus dalam pemaparan visi dan misi saya puya cita cita Kota Bandarlampung bahagia, BPS tahun 2013 melakukan survey indeks kebahagiaan 6,5. Yang dikur dalah tingkat kebahgian berdasarkan layanan masyarakat atas pendidikan, infrastruktur, kesehatan, penghasilan dan pekerjaan.
“Akses pendidikan di atas 70 persen tetapi soal mutu belum memuaskan yang dikelola pemerintah, fasilitas dan mutu. Tata kelola yang baik dengan integritas yang memadai,” kata Yunus.
Nomor urut dua Herman HN, menyampaikan visinya akan meningkatkan kesehatan, kualitas pendidikan masyarakat . Dan bagi masyarakat yang tidak mampu, akan kita tingkatkan bagi anak anak Bina Lingkungan (Billng) dari SD hingga perguruan tinggi diperhatikan kualitasnya.
“Demikian juga soal perekonomian dan sosial. Mulai dari jalan layang, ekonomi kerakyatan bagaimana UKM melalui KUR kita tingkatkan ekonomi daerah,” kata Herman.
Sementara itu, Thobroni Harun, nomor urut tiga menyampaikan misi dan visinya agar terwujudnya masyarakat kota yang religius. Karena akhir akhir ini terjadi pergeseran nilai , pemerintah pusat merevolusi mental. Tujuh misi adalah peningkatan bidang kebudayaan, fasilitas , permukiman, ekomomi kerakyatan melalui industri barang dan jasa.
“Peningkatan SDM dan SDA, dan keamanan kenyamana serta lingkungan, tata kelola yang baik. Sebuah program unggulan muli menghanai produktif (MMPro) , bersama MMPro tidak lagi menganggur. Ada juga program untuk manula,” kata Thobroni.
Mas Alina Arifin



