Buka MTQ di Kota Metro, Menteri Agama Beri Kejutan
Menteri Agama Lukman Hakim Saifudidin saat memberikan sambutan dalam pembukaan MTQ Tingkat Provinsi Lampung di Kota Metro, Jumat malam. (Foto: Teraslampung/Edi Edoy) METRO, Teraslampung.com — Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin...
teras lampung
0
8k
| Menteri Agama Lukman Hakim Saifudidin saat memberikan sambutan dalam pembukaan MTQ Tingkat Provinsi Lampung di Kota Metro, Jumat malam. (Foto: Teraslampung/Edi Edoy) |
METRO, Teraslampung.com — Menteri Agama Lukman Hakim
Saifuddin memberikan kejutan saat membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Kota Metro, Jumat malam ini (8/5).
Selain memberikan pujian kepada Gubernur Lampung Ridho Ficardo yang masih muda,
cerdas dan tangkas dalam memimpin
Provinsi Lampung, Menag juga dengan fasih menyitir falsafah hidup orang
Lampung. Menag mengaitkan falsafaj itu dengan Quran dan ajaran Islam
Saifuddin memberikan kejutan saat membuka Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) di Kota Metro, Jumat malam ini (8/5).
Selain memberikan pujian kepada Gubernur Lampung Ridho Ficardo yang masih muda,
cerdas dan tangkas dalam memimpin
Provinsi Lampung, Menag juga dengan fasih menyitir falsafah hidup orang
Lampung. Menag mengaitkan falsafaj itu dengan Quran dan ajaran Islam
“Agama Islam dari zaman dahulu telah menyatu dalam budaya
Lampung,” kata Menteri Agama, sembalu
menguraikan falsafah hidup orang Lampung
yang termaktub dalam Kitab Kuntara Raja Niti.
Lampung,” kata Menteri Agama, sembalu
menguraikan falsafah hidup orang Lampung
yang termaktub dalam Kitab Kuntara Raja Niti.
“Piil-Pusanggiri (malu
melakukan pekerjaan hina menurut agama serta memiliki harga diri)), Juluk-Adok
(mempunyai kepribadian sesuai dengan gelar adat yang disandangnya), Nemui-Nyimah
(saling mengunjungi untuk bersilaturahmi serta ramah menerima tamu), Nengah-Nyampur
(aktif dalam pergaulan bermasyarakat dan tidak individualistis), dan Sakai
Sambaian (gotong-royong dan saling membantu dengan
anggota masyarakat lainnya) tersebut terkandung dalam nilai-nilai Islam. Dengan
demikian Islam telah mewarnai adat-istiadat masyarakat Lampung dari upacara
adat kelahiran, perkawinan sampai kematian,” kata Menag.
melakukan pekerjaan hina menurut agama serta memiliki harga diri)), Juluk-Adok
(mempunyai kepribadian sesuai dengan gelar adat yang disandangnya), Nemui-Nyimah
(saling mengunjungi untuk bersilaturahmi serta ramah menerima tamu), Nengah-Nyampur
(aktif dalam pergaulan bermasyarakat dan tidak individualistis), dan Sakai
Sambaian (gotong-royong dan saling membantu dengan
anggota masyarakat lainnya) tersebut terkandung dalam nilai-nilai Islam. Dengan
demikian Islam telah mewarnai adat-istiadat masyarakat Lampung dari upacara
adat kelahiran, perkawinan sampai kematian,” kata Menag.
Menang mengatakan, akhir-akhir
ini Islam selalu digempur oleh ajaran radikalisme, separatisme, dan lain-lain.
Namun, kata Menag, apabila kita kembali ke Alquran dalam pengamalannya niscaya
kita akan terhindar dari paham negatif yang akan merusak kesatuan dan persatuan
Islam serta keutuhan NKRI.
ini Islam selalu digempur oleh ajaran radikalisme, separatisme, dan lain-lain.
Namun, kata Menag, apabila kita kembali ke Alquran dalam pengamalannya niscaya
kita akan terhindar dari paham negatif yang akan merusak kesatuan dan persatuan
Islam serta keutuhan NKRI.
Usai memberikan sambutan, Menag kemudian menandatangani Prasasti Masjid Taqwa
Kota Metro. Sementara itu Gubernur Lampung menandatangani prasasti Wisma Haji dan Walikota Metro menandatangani Prasasti Islamic Centre.
Kota Metro. Sementara itu Gubernur Lampung menandatangani prasasti Wisma Haji dan Walikota Metro menandatangani Prasasti Islamic Centre.
Edi
