BNN : Segera Rehabilitasi Jika Terbukti Ada Penyalahgunaan Narkoba di Pemprov
Kabid Pemberdayaan Masyarakat BNN Abadi Azra’i BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com—BNN menyarankan agar proses rehabilitasi segera dilakukan jika terbukti ada pegawai Satpol PP Provinsi Lampung yang positif menggunakan narkoba...
| Kabid Pemberdayaan Masyarakat BNN Abadi Azra’i |
BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com—BNN menyarankan agar proses rehabilitasi segera dilakukan jika terbukti ada pegawai Satpol PP Provinsi Lampung yang positif menggunakan narkoba. Menyusul adanya pemeriksaan tes urine terhadap 585 pegawai Satpol PP maupun tenaga honorer Provinsi Lampung, Senin (9/2) di Balai Keratun.
Abadi Azra’i , Kepala Bidang Pemberdayaan Masyarakat BNN Provinsi Lampung mengatakan jika nanti hasil tes urine ditemukan ada yang positif pengguna narkoba maka sebaiknya direhabilitasi . “Jika terbukti positif, maka kami menyarankan untuk segera dilakukan rehabilitasi ke rumah sakit yang sudah ditetapkan pemerintah, seperti RSJ dan RS Bhayangkara,” jelasnya.
Tes urine ini, lanjut dia, dilaksanakan untuk menciptakan lingkungan pemprov agar bebas dari penyalahgunaan narkoba . Untuk tahun 2015 di lingkungan Pemprov baru Sat.Pol PP melakukan tes urine, mungkin kedepannya akan lebih banyak lagi satker lain yang mengikuti tes urine ini.
Soal anggaran untuk tes urine , lanjut dia berasal dari dana DIPA Pemrov Lampung. “ Anggaran untuk melakukan tes urine memang terbilang mahal, Biaya per 1 parameter Rp25.000 tetapi belum biaya yang lain-lain seperti botol, tes urine ini menggunakan 6 parameter , diantaranya : Avitamin, metamvitamin(sabu), ganja, kokain, morfin, benzo diazevin(obat penenang). Anggaran kali ini menggunakan dana DIPA,” jelasnya.
Sebelumnya, Sekretretaris Daerah Provinsi Lampung Arinal Djunaidi dalam rapat kedisiplinan PNS di Gedung Pusiban Pemprov Lampung, mengatakan tes urine ini dilakukan tergantung masing-masing satker,
“Jika dilakukan secara serentak maka akan menunggu dana dari APBD dan mekanismenya lama. Belum lagi keterbatasan alat dan petugas. Mungkin satu hari hanya bisa melayani 100-200 orang,” kata Arinal. (Ariftama)



