Beras Plastik tidak Beredar di Lampung Utara
Tim yang digawangi Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Lampung Utara memeriksa beras di Pasar Pagi dan Pasar Sentral Kotabumi guna mencegah peredaran beras plastik. Feaby/Teraslampung.comKotabumi–Pemerintah Kabupaten (P...
| Tim yang digawangi Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan Lampung Utara memeriksa beras di Pasar Pagi dan Pasar Sentral Kotabumi guna mencegah peredaran beras plastik. |
Feaby/Teraslampung.com
Kotabumi–Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Utara memastikan wilayahnya sementara ini aman dari peredaran beras plastik . Kesimpulan ini didapat setelah tim yang digawangi oleh Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskoperindag) melakukan peninjauan langsung ke sejumlah pasar besar di Lampung Utara.
“Sesuai instruksi Pak Bupat untuk segera menyikapi isu peredaran beras plastik, tim yang dipimpin oleh Diskoperindag telah turun ke Pasar Pagi dan Pasar Sentral. Alhamdulillah, sementara ini, wilayah Lampura aman dari beras plastik,” kata Sekretaris Kabupaten, Samsir melalui Asisten II Pemkab, Fahrizal Ismail, Kamis (21/5).
Kendati telah memastikan bahwa daerahnya aman dari peredaran beras sintetis yang dalam 3 hari menghiasi pemberitaan berbagai media massa, Fahrizal mengatakan pihaknya tetap mengambil sample atau contoh beras dari sejumlah toko penjual beras. Tujuannya hanya untuk memperkuat kesimpulan tim yang telah melakukan pemeriksaan.
“Sampel-sampel itu akan kita uji ke laboratorium untuk memperkuat kesimpulan tim. Kalau ada fakta ilmiahnya kan kesimpulan ini akan benar – benar teruji,” paparnya.
Mantan Kepala Dinas Pendapatan Daerah (Dispenda) tersebut juga menambahkan bahwa pihaknya telah menginstrusikan kepada Diskoperindag Lampura untuk terus melakukan pemantauan di berbagai Pasar yang ada sebagaimana yang diinginkan oleh Bupati Agung Ilmu Mangkunegara. Pemantauan ini akan dilakukan setiap pekan berbarengan dengan Pemantauan harga – harga Sembako (Sembilan Bahan Pokok).
“Selain memantau harga Sembako, mereka (Diskoperindag) sekarang dapat tugas tambahan yakni memantau berbagai Pasar untuk mencegah beras plastik itu tak beredar di sini,” urai mantan Kepala Badan Kepegawaian Daerah itu.
Sebelumnya, Diskoperindag Lampura berencana menggelar inspeksi mendadak pada sejumlah pasar guna mencegah peredaran beras plastik atau sintetis di wilayahnya. Beras sintetis yang dalam beberapa hari terakhir ramai diperbincangkan ini sendiri menimbulkan kekhawatiran seluruh masyarakat termasuk warga Lampura.
Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan Diskoperindag, Yunirita, mengatakan beras sintetis ini teramat bahaya bila sampai dikonsumsi karena dapat membuat konsumen terganggu kesehatannya. Gangguan kesehatan itu di antaranya menyebabkan muntah-muntah, diare, memicu kanker paru – paru atau hati serta membuat rambut rusak akibat kekurangan nutrisi.
“Beras plastik ini sangat berbahaya bila dikonsumsi.Jadi, kami enggak ingin beras berbahaya ini beredar di Lampura,” tegas dia.
Diketahui,beberapa waktu lalu masyarakat Indonesia digemparkan dengan penemuan beras campuran sintetis yang terbuat dari plastik dipasar Bekasi. Beras sintetis yang terbuat dari bahan plastik tersebut dicampur dengan beras asli sehingga perbedaan antara beras sintetis dan asli menjadi sangat tersamarkan, asal beras sintetis tersebut diketahui oleh pemerintah berasal dari Tiongkok.



