Aktivis dan Jurnalis Nonton Bareng “Indonesia 2050 Pathways Calculator”

Nonton bareng “Indonesia 2050 Pathways Calculator” di Cafe De Arte, Bandarlampung, Selasa malam (29/9). Teraslampung.com, Bandarlampung–Kementerian ESDM Indonesia bekerjasama dengan UK Departement of Enery and Climate...

Aktivis dan Jurnalis Nonton Bareng “Indonesia 2050 Pathways Calculator”
Nonton bareng “Indonesia 2050 Pathways Calculator” di Cafe De Arte, Bandarlampung, Selasa malam (29/9).

Teraslampung.com, Bandarlampung–Kementerian ESDM Indonesia bekerjasama dengan UK Departement of Enery and Climate Change, Yayasan Pelangi, WWF Indonesia, dan Perkumpulan Rumah Kolaborasi mengadakan Nonton Bareng tentang “Indonesia 2050 Pathways Calculator”(I2050PC) di Cafe De Arte, Bandarlampung  Selasa Malam (29/9).

Hadir dalam nobar tersebut perwakilan dari WWF Indonesia, Walhi Lampung, Mitra Bentala, Kawan Tani, SLPP, Rumah Kolaborasi, Mitra Bentala, Watala, PLN Lampung,  Mantan Kadis Kehutanan Provinsi Lampung yang juga aktivis Rumah Kolaborasi, Warsito, para aktivis lingkungan hidup, dan jurnalis di Lampung.

Peserta Nobar disuguhkan film dari National Geographic tentang pemanasan global 2006, yang mengisahkan pemanasan global di sejumlah negara di dunia, penebangan hutan secara  ilegal di Filipina, dan nafsu manusia menguasai ekosistem.

Di Afrika, Kongo juga terjadi penebangan hutan secara ilegal , menggundulkan hutan dan perburuan gajah liar,  perburuan sirip ikan hiu di negara  Cina untuk dijadikan sup dan tercatat sampai 70 juta ekor / tahun.

Selain itu, diperlihatkan juga bahaya polusi udara seperti asap dari pabrik-pabrik  juga terjadi di Eropa. Dari asap tersebut akan menjadi awan di langit yang  menghambat sinar matahari masuk ke atmosfir.  Masalah lain di atmosfir adalah lubang di lapisan ozon yang  sudah mencapai  16 persen. Hal ini dapat ditekan dengan menurunkan produksi minyak dunia.

Sementara itu, di India pentingnya penggunaan biogas dr kotoran hewan yang sangat berguna menjadi gas alam untuk memasak .

Berdasarkan laporan kesehatan planet bumi semakin banyak populasi manusia . Semua berhubungan dengan emisi  rumah kaca.


Mas Alina Arifin