Tausiah Kebangsaan Amien Rais: Islam Lemah, Empat Kaki Indonesia Belum Kuat

Amien Rais (kiri) dalam Tausiah Kebangsaan di di Hotel The 7 Bandarlampung,Selasa malam (19/1/2016). BANDARLAMPUNG, Teraslampung.com– Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais mengaku pesismistis dengan...

Tausiah Kebangsaan Amien Rais: Islam Lemah, Empat Kaki Indonesia Belum Kuat
Amien Rais (kiri) dalam Tausiah Kebangsaan di di Hotel The 7 Bandarlampung,Selasa malam (19/1/2016).

BANDARLAMPUNG,
Teraslampung.com–
Ketua Dewan Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien
Rais mengaku pesismistis dengan dengan perkembangan agama Islam di dunia. Isalam
di Indonesia,dari Sabang sampai Merauke, kata Amien, hanya ada dalam hitungan
jari saja (yang masih eksis).

“Irak dan Afghanistan sudah
bangkrut. Suriah menuju kehancuran sangat cepat, jatuh pada jurang yang paling
dalam.Begitu juga Yaman. Mesir juga menjadi hancur tanpa harapan,” kata Amien
Rais dalam Tausiyah Kebangsaa, di Hotel The 7 Bandarlampung,Selasa malam
(19/1/2016).

Menurut Amien, jika Indonesia
tidak tidak ingin seperti Irak, Suriah, maka kita harus kuat. “Kita memang
belum kuat. Itu kalau kita tidak ingin seperti Irak, Suriah dan negara Islam lainnya,”
katanya.
Amin memaparkan, kekuasaan
memiliki empat kaki. Kaki pertama adalah ilmu pengetahuan dan teknologi, kedua
ekonomi, ketiga, militer, dan keempat sumber daya manusia (SDM).
“Ilmu pengetahuan di
Indonesia masih sangat rendah dan masih jauh dari memadai.Misalnya untuk Litbang
kurang dari 0, 8 persen. Tidak seperti di  AS dan  Jerman,” katanya.

Di kaki kedua, yakni ekonomi, kata Amien, secara umum belum meyakinkan.Indonesia dianggap sebagai sebuah negara yang paradoksal.yakni  bangsanya padat penduduknya dan menjadi setelah
nomor empat dari RRC, India, dan AS.
“Pasalnya, sekalipun negaranya
kaya, SDA-nya banyak tetapi rakyatnya sebagian besar  masih miskin,” kata dia.
Di kaki ketiga (militer),
kata Amien, hingga saat ini anggarannya masih jauh dari memadai dan belum
terlalu kuat.
“Kaki keempat adalah  SDM kita juga masih dan belum memadai. Dengan
produktivitasnya yang masih rendah.
Soal kebangsaan, kenapa kita
takut dengan pengelola freeport yakni AS . Tambang emas ini adalah terbesar di dunia yang memproduksi emas 300
juta ton/hari dan  sudah menjadi negara
dalam negara. Bahkan anggota DPR RI saja susah masuk ke sana. 

“Freeport akan habis masa kontraknya
hingga 2021. Mudah mudahan masa
pemerintahan Jokowi ini tidak masuk angin, dan saya mendengar akan ada  Pansus Freeport,”katanya.

Mas Alina Arifin